• Home
  • Riau Raya
  • Empat Tahun Kepemimpinan Walikota Pekanbaru, Berbagai Kemajuan dicapai
Kamis, 04 Februari 2016 14:58:00

ADVERTORIAL PEMKO PEKANBARU

Empat Tahun Kepemimpinan Walikota Pekanbaru, Berbagai Kemajuan dicapai

RIAUONE.COM, PEKANBARU, ROC - lahir pada 21 Rajah 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784, atau 230 tahun silam. Berada di antara 101 celcius 14' - 101 celcius 34' Bujur Timur dan 0 celcius 25' - 0 celcius 45' Lintang Utara menempatkan Pekanbaru di tengah-tengah daratan Provinsi Riau. Dengan posisi yang strategis, Pekanbaru ditunjuk menjadi Ibu Kota Provinsi yang menjadikannya sebagai salah satu pusat perekonomian, investasi, dan pembangunan yang pesat dewasa ini.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1987 Tanggal 7 September 1987 Daerah Kota Pekanbaru diperluas dari +/- 62,96 Km2 menjadi +/- 446,50 Km2, terdiri dari 8 Kecamatan dan 45 Kelurahan/Desa. Dari hasil pengukuran/pematokan di lapangan oleh BPN Tingkat I Riau maka ditetapkan luas wilayah Kota Pekanbaru adalah 632,26 Km2 yang saat ini terdapat 12 kecamatan dan 58 kelurahan. 
 
Perkembangan Kota Pekanbaru dari tahun ke tahun berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk, yang tahun 2012 lalu 964.558 jiwa serta diperkirakan tahun 2013 ini penduduk Pekanbaru mencapai 1,1 juta jiwa. Namun, saat siang hari jumlah penduduk di Pekanbaru bisa mencapai 1,5 juta jiwa karena banyaknya penduduk diluar Pekanbaru melakukan kegiatan ekonominya di Kota bertuah. Seiring berkembangnya Kota Pekanbaru, pertumbuhan pembangunan juga semakin meningkat.
Meski Pekanbaru tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang memadai, namun Pekanbaru memiliki banyak potensi investasi. Hal tersebut dipastikan dengan hadirnya penghargaan dari Sindo Magazine yang diberikan Mendagri Gumawan Fauzi kepada Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT sebagai Kota Tujuan Investasi Terbaik 2013. 
 
Jika terus dikembangkan, 2030 mendatang, Pekanbaru menjadi pusat perekonomian Nasional bahkan Internasional. Hal ini didukung dengan posisi Pekanbaru yang dekat dengan negara tetangga dan dukungan akses transportasi yang sudah mulai berkembang. Untuk mendukung hal tersebut, dukungan infrastruktur harus ditingkatkan guna meningkatkan pula perekonimian dan kesejahteraan masyarakat. Perlu adanya Pekanbaru membuka dan memanfaatkan lokasi dan luas wilayah di setiap kecamatan menjadi nilai jual yang sangat potensial. 
 
Semua itu juga didukung dengan program strategis Pemko yang dicetuskan Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT dan Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi SSi dalam visi Kota Pekanbaru 2025 (Perda No 1 Tahun 2011), Terwujudnya Kota Pekanbaru Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Pendidikan serta Pusat Kebudayaan Melayu Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berlandaskan Iman dan Taqwa. 
 
Dengan konsep pembangunan kota moderen, Pemko fokus pada beberapa pola pembangunan. Yaitu pola ruang berupa blok dan super blok, fokus pada Jalita (Jalan (saum-bus-monorail-MRT), Listrik (gardu induk sumatera), Air (air bersih dan sanitasi) serta Telekomunikasi) sampai akhirnya terbentuk Pekanbaru yang Smart City (Potensi, peluang, sikon,waktu), Liveable City (Lingkungan bersih, sehat, asri, iman, gotong royong, pendidikan, green school, bank sampah, sekolah mengaji) dan Green City (Ramah Lingkungan, berkelanjutan).
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Pekanbaru memiliki 12 Kecamatan dengan luas wilayah terbesar ada di Kecamatan Tenayan Raya 171,27 Km2 atau 27,09 persen dari luas Pekanbaru, Rumbai Pesisir 157,33 Km2 (24,88 persen), dan Rumbai 128,85 Km2 (20,38 persen). Meski begitu, ketiga wilayah terbesar tersebut masih belum termanfaatkan dengan pembangunan yang disentralisasinya terjadi di Kecamatan Pekanbaru Kota, Senapelan, Sukajadi, dan Tampan. 
 
Dari data Bappeda Pekanbaru ternyata pemanfaatan lahan di Tenayan Raya baru 10 persen atau hanya 17,129 Km2. Hal yang sama juga terjadi di Rumbai dan Rumbai pesisir. Dengan kondisi itu, Pemko mulai mengalihkan program strategis ke ketiga daerah tersebut karena pusat kota Pekanbaru sudah sangat jenuh dengan pembangunan dan pengembangan. Program super blok di Meranti Pandak Rumbai Pesisir, pusat perekonomian baru di Tenayan Raya serta pusat pariwisata di Rumbai. 
 
Untuk mendukung semua itu, Pemko juga menyiapkan program strategis berupa jalan lintas dan jalan lingkar mengitari Kota Pekanbaru. Tidak hanya itu, jalan tersebut juga menghubungkan antara Rumbai Pesisir, Rumbai dan Tenayan Raya. Dengan adanya akses jalan tersebut, tidak hanya Pekanbaru yang menjadi maju, namun juga perekonomian masyarakat akan meningkat. Diantaranya meningkatkan nilai jual lahan disekitar akses jalan, terbukanya kesempatan investasi dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di lokasi tersebut. Selain itu, ketiga wilayah tersebut termanfaatkan dan tidak lagi menjadi anak tiri pembangunan Pekanbaru.
 
''Ada multiplayer effect dari program strategis ini. Selain program pemerintahan berjalan baik, masyarakat meningkat kesejahterannya dan jelas mendatangkan investasi yang besar di tempat tersebut. Dengan begitu, jelas membuka kesempatan tenaga kerja terbuka lebar. Mengembangkan wilayah selatan sama dengan membangun ekonomi Indonesia. Jalan lingkar luar mulai dari Pasir Putih, lintas timur Km 17 Kulim, Tebing Tinggi Okura jalan tol Pekanbaru Dumai di Minas sepanjang 30 km menjadi ruas jalan yang strategis terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia untuk mendukung MP3Ei Hope untuk wilayah Sumatera. Kelak, akses tersebut juga akan dibuka menjadi jalan raya Nasional. Ini dukungan Pekanbaru untuk mendukung Indonesia ke depannya,'' ujar Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT.
 
Jalan Melingkari Pekanbaru
Arah pembangunan ke depan adalah pembangunan di Kecamatan Tenayan Raya yang sudah memiliki program strategis. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x100 MW di Lokasi Kawasan Industri Tenayan Raya (KIT) sudah dimulai sejak lama. Mendukung kondisi tersebut, Pemko juga menyiapkan berbagai program strategis lainnya sehingga membuka isolasi dan pemerataan pembangunan. 
 
Di atas lahan Teluk Lembu Ujung sudah dibangun Rumah Susun (Rusun) melalui anggaran pusat dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang diproyeksikan menjadi tempat untuk pekerja di wilayah KIT dan sekitarnya. Rusun juga dibangun jalan yang akan memiliki tiga jalur yang menjadi jalur yang sangat besar dan memperlancar akses transportasi di Pekanbaru. Jalan yang menjadi bagian dari Ring Road tersebut menjadi jalur penghubung lintas timur dengan lintas tengah Sumatera.
 
Akses jalan dari titik wilayah Tenayan Raya menuju Okura, Jalan Yos Sudarso, melewati Jembatan Siak II dan terus ke Pantai Cermin hingga ke Jalan Garuda Sakti. Untuk tahap pembukaan atau perintisan, sudah dimulai dari Tenayan hingga ke Okura yang menelan biaya sebesar Rp23 miliar. Sedangkan untuk tahap pertama, akan dibangun sepanjang 17 kilometer dengan luas 70 meter serta tahap kedua sepanjang 22 kilometer. 
 
Secara rinci, jalan tersebut akan di mulai dari Jalan Badak hingga Jalan Lintas Timur dengan panjang 3,6 Km, Lintas Timur ke Siak Hulu sepanjang 4,2 Km, Jembatan Siak V di Okura menuju akses jalan Tol sepanjang 14 Km, Jalan depan Rusunawa Teluk Lembu Ujung ke wilayah Kawasan Industri Tenayan (KIT) sejauh 6 Km serta jalan melingkari kawasan perkantoran sejauh 2 Km yang membuka akses untuk semua wilayah di Pekanbaru
 
Komplek Perkantoran Pemerintahan
Kondisi pembangunan di pusat pemerintahan Pekanbaru saat ini sudah sangat jenuh. Dengan tersebarnya kantor pelayanan satker membuat masyarakat kesulitan dalam pengurusan. Sementara itu, kantor pemerintahan saat ini sudah tidak representatif mengingat kondisi pertumbuhan Pekanbaru yang sangat pesat saat ini. 
 
Dengan pertimbangan yang sangat matang dan berbagai pengkajian, Pemko berencana membangun komplek kantor pemerintaha baru di Kecamatan Tenayan Raya. Keberadaan kantor ini juga akan mengundang pembangunan lainnya di sepanjang jalur menuju pusat pemerintahan yang akan dikunjungi banyak orang. Tidak mudah untuk menyiapkan bangunan tersebut, karena memerlukan anggaran Rp1,4 Triliun yang akan dibagi dalam tiga tahun penganggaran di APBD Pekanbaru.
 
Pembangunan pusat pemerintahan Pekanbaru juga sudah melalui proses dan mekanisme yang sudah tersusun rapi serta aspiratif. Mulai dari sudah masuknya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan hasil uji publik yang secara otomatis masyarakat terwakili. Revisi Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota dan dilengkapi uji publik lebih dua kali baik oleh Bappeda maupun secara masal yang digelar di Hotel Premier Pekanbaru beberapa waktu lalu. 
 
Bahkan, surat ke Kemendagri sudah dikirim melalui Pj Gubri saat itu, Djoherman Djohan. Berlokasi di Jalan Badak, tidak hanya mengumpulkan seluruh satker dan sekretariat Pemko Pekanbaru, di tempat tersebut juga akan dilengkapi dengan lanndscape dan fasilitas umum yang akan diperuntukkan kepada masyarakat Pekanbaru. Mulai dari adanya City Walk, danau besar, dan jembatan serta Islamic Center dan lapangan serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang bisa difungsikan menjadi taman.
 
Dari rencana dan maket yang sudah disiapkan, terdapat bangunan megah yang berada di tengah yang dikelilingi delapan bangunan Satker. Di antaranya, terdapat lapangan hijau luas dengan konsep garden akan membuat lokasi menjadi asri. Dengan komplek perkantoran baru ini baik koordinasi sesama satker dan sekretariat maupun pelayanan kepada masyarakat bisa lebih efektif karena berada di satu wilayah. 
 
Total 300 hektare lahan yang akan disulap menjadi pusat perkantoran baru yang juga cikal bakal pusat pertumbuhan ekonomi yang baru. Hadirnya komplek tersebut juga berdampak positif untuk masyarakat sekitarnya, terutama dalam membuka peluang usaha untuk mendukung perkembangan daerah.
 
Sport Center Pekanbaru
Rencana strategis Pemko Pekanbaru di Tenayan Raya juga terkait dengan pembangunan pusat olahraga dan kepemudaan. Sport center yang berada di Jalan Pelembang masih di wilayah Kecamatan Tenayan Raya. Di lokasi tersebut akan berdiri berbagai fasilitas olahraga serta Bumi Perkemahan milik Pekanbaru yang diperkirakan mampu menampung 1.500 orang lebih. 
 
Dari maket yang sudah disiapkan, terdapat berbagai fasilitas seperti Rute Sirkut dengan panjang lintasan 3 kilometer, lapangan tenis, lapangan sepak bola dengan standar nasional, GOR tenis, GOR bulutangkis, GOR futsal, GOR bola voli, dan GOR sepaktakraw. Tidak hanya itu, dilokasi ini juga akan ada taman serta ruang terbuka hijau yang bisa menjadi lokasi wisata masyarakat Pekanbaru maupun wisatawan yang datang ke Pekanbaru. 
 
Mendukung akses tersebut, Pemko juga membangun akses jalan sepanjang 8 kilometer menuju lokasi sport center dari Jalan Parit Indah maupun di jalan menuju Labersa Hotel. Dengan akses jalan tersebut, jarak antara Bandara Sulatan Syarif Kasim II ke lokasi bisa ditempuh hanya 15-20 menit saja atau lebih dekat dari pusat kota.
 
Solusi Pemerataan Pembangunan
 
Wali kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT telah meresmikan ground breaking/pemancangan dan peletakan batu pertama pengembangan komplek perkantoran Tenayan Raya, pada Kamis (20/08/2015). Ribuan tamu undangan yang terdiri dari anggota DPRD, Kepala Dinas SKPD Pekanbaru, Camat, Lurah, RT/RW, tokoh masyarakat serta lapisan masyarakat turut meramaikan acara tersebut.
 
Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT mengatakan pembangunan harus diiringi secara bersamaan. Sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa ini adalah "bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya". Maksud analoginya adalah Pembangunan selain bentuk fisik perkantoran juga pembangunan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Pekanbaru. ''Saat ini baru sekitar 30 persen pembangunan Kota Pekanbaru. Berarti sesuai amanat undang-undang ada sekitar 40 persen lagi wilayah Pekanbaru bisa dibangun. Hal ini perlu dilakukan pemerataan pembangunan sehingga kota metropolitan yang diidamkan bisa kita wujudkan,'' katanya.
 
Ke depan Kota Pekanbaru selain melakukan pemerataan pembangunan juga akan membangun jalan outoringroad jalan lingkar luar dan membangun tol Pekanbaru Dumai. ''Insya Allah, tahun ini pembangunannya sudah mulai berjalan,'' ungkapnya.
 
Dijelaskannya, ada tiga modal Kota Pekanbaru untuk menjadi kota metropolitan madani ke depan, meski kota Pekanbaru memiliki sumber daya alam terbatas. ''Pertama, pembangunan SDM, kedua modal kota Pekanbaru yang memiliki luas 632,26 km per segi, dan ketiga adalah modal letak Pekanbaru yang strategis,'' katanya.
 
Dengan luas yang hampir sama dengan Provinsi DKI Jakarta, tinggal membangun lahan kosong di beberapa kawasan Pekanbaru. Yang salah satunya komplek Perkantoran Tenayan Raya, pemerataan pembangunan dan pengembangan SDM, insya Allah Kota Metropolitan yang Madani bisa terwujud.
 
Ide Luar Biasa Seorang Leader
Tokoh mayasarakat Tenayan Raya Dun Kusnul memuji langkah H Firdaus ST MT dalam melakukan pemerataan pembangunan di Kota Pekanbaru. ''Saya salut kepada ide cemerlang Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT untuk membangun Kecamatan Tenayan Raya menjadi salah satu pusat pemerintahan dan industri. Langkah ini adalah bentuk keseriusan visi Kota Pekanbaru ke depannya,'' ungkap Dun Kusnul.
 
Ia menambahkan, tidak di pungkiri Kota Pekanbaru sekarang ini perkembangannya begitu cepat. Pemerintah Kota Pekanbaru sendiri memilki langkah nyata untuk menyusun visi ke depannya. Ia menilai langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru adalah tepat menggunakan strategi pemanfaatan wilayah Pekanbaru dan letak Pekanbaru yang strategis. ''Terima kasih kepada Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT,'' ujarnya.
 
Memasuki tahun  Keempat dimasa jabatannya, Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT, terus menancapkan tiang pancang untuk memperkokoh pondasi masa depan kota ini. Sebagai nahkoda, Firdaus harus terus mendayung kapalnya ke arah yang tepat yaitu menuju pulau harapan yang dia beri nama Pekanbaru Kota Metropolitan yang Madani.
 
Dalam setiap benak warga Pekanbaru Pasti akan terbesit Seperti apakah nantinya wajah kota ini sepuluh tahun ke depan, Apakah masih berkutat dengan banjir, masih dihantui kemacetan, pasar-pasar tradisional masih jauh dengan kata bersih dan higinis, bagaimana pula dengan masa depan Kecamatan Rumbai dan Tenayan Raya masih tertinggalkah, Begitu juga dengan Kecamtan Rumbai Pesisir dan Senapelan, masih tenggelamkah Apakah Pekanbaru akan menjadi seperti Jakarta yang menjadi langganan banjir dan macet
 
Semua pertanyaan miris itu memang menghadirkan kecemasan, mendatangkan risau bagi setiap orang yang mendengarnya. Padahal kota ini adalah kota idaman setiap orang, kota yang punya masa depan lebih baik. Terbukti Pekanbaru terpilih sebagai kota dambaan investor untuk berinvestasi. Mulai dari hotel, mall, sekolah, rumah sakit, pembangkit listrik, usaha Ritel bahkan sampai pabrik rotipun tumbuh subur dan berkembang di Pekanbaru. Boleh dikatakan tidak ada investor yang berinvestasi lalu gulung tikar atau bangkrut di Pekanbaru. 
 
Tidak hanya investor yang datang. Pertumbuhan penduduk juga meningkat tajam. Tingkat kelahiran di Pekanbaru masih berkisar rata-rata angka kelahiran secara nasional, yaitu sekitar 1,8 persen per tahun. Namun pertumbuhan penduduk bisa mencapai 4,5 persen per tahunnya. Tingginya jumlah pertumbuhan penduduk ini lebih disebabkan tingginya minat para pendatang untuk datang, kemudian menetap di Kota Pekanbaru.
 
Namun Jangan terlena dengan itu, kemolekan Kota Pekanbaru ini akan hilang jika dibangun tanpa visi dan misi. Hal ini pula yang menjadi perhatian besar Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT, bersama Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi S.Si. Dia tidak ingin Pekanbaru terperangkap dalam banjir, macet, kekurangan energi, ketidak merataan pembangunan, yang akhirnya akan membuat kota ini seperti tanpa konsep, atau seperti kota tak bertuan.
 
Karena itu pula, Firdaus dan jajarannya sedang menjalankan sebuah skenario besar untuk masa depan kota ini. Dia sudah merancang kota masa depan dalam bingkai besar yang diberi nama Kota Metropolitan yang Madani. Ini sesuai dengan visi Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru 2012-2017 yang dicatatkan dalam Perda Nomor 19 tahun 2012.
 
Pada intinya, Kota Metropolitan adalah membangun fisik Kota Pekanbaru yang modern. Mulai dari jalan, jembatan, gedung, telekomunikasi, sumber energi, sumber air, pusat ekonomi, pusat pemukiman, sampai pusat rekreasi, kesehatan dan pendidikan.
 
Sedangkan Madani yakni membangun ruh kota itu sendiri. Mulai dari membangun gaya hidup, pendidikan, budaya gotong royong, jiwa sosial, hingga keagamaan.
 
"Jika metropolitan adalah raga yang harus dilengkapi, diperkuku, dan dipercantik, maka madani adalah ruhnya. Kita mengharapkan Pekanbaru akan menjadi kota yang maju, besar, dan modern, namun tidak lepas dari konsep keagamaan dan akar budayanya," terang Firdaus dengan penuh semangat.
 
Impian besar Firdaus menyulap kota ini menjadi besar dan maju bukan sebatas janji dan pemanis bibir belaka. perlahan tapi pasti dia sudah berhasil menancapkan pancang demi pancang ponadsi fisik kota ini sehingga nanti terlihat kokoh. Baik pancang metropolitan maupun pancang madani.
 
Mulai dari pembangunan jalan, listrik, air bersih sampai telekomunikasi. Firdaus juga mengajukan grand desin pembangunan kota ini ke DPRD kota Pekanbaru. Membagi peta wilayah pembangunan. Bahkan kini wako sudah mensosialisasikan ke masyarakat disetiap kunjunganya tentang wajah baru kota Pekanbaru beberapa tahun ini akan berubah signifikan.
Pekanbaru Dibagi 5 wilayah
 
Dalam grand desing Pekanbaru, terlihat bahwa kota ini sudah disesuaikan peruntukannya berdasarkan banyak pertimbangan. Mulai pertimbangan pemerataan pembangunan, pengembangan kota, dan tentu saja keperluan penunjang disetiap kawasan pembangunan itu. Peruntukan wilayah pengembangan (WP) disesuaikan dengan karakteristik wilayah.
 
"Akan banyak perubahan dengan pengembangan wilayah ini. Kawasan sebelumnya masih kurang tersentuh, nantinya akan menjadi primadona baru. sebut saja kawasan Tenayan Raya, sebagian Bukit Raya, Rumbai Pesisir, dan kawasan pinggiran lainya" sebut Firdaus.
 
Firdaus sudah membagi Pekanbaru ke dalam wilayah WP. Kalau dilihat dari WP ini, Firdaus memang memberi perhatian khusus pada wilayah pinggiran, seperti Rumbai, Rumbai Pesisir, Tenayan Raya dan Bukit Raya. Saat ini kawasan itu sebagianya masih terlalu luas dan masih sangat mungkin untuk dikembangakan lahannya banyak yang kosong pembangunan di kawasan itu masih sangat sedikit bila wilayah ini berhasil dikembangkan, maka penumpukan selama ini di wilayah kota, Marpoyan dan Panam akan dibagi-bagi ke kawasan tersebut.
 
Khusus untuk Rumbai dan Rumbai Pesisir, Pemko merencanakan untuk wilayah pendidikan, pemukiman, perdagangan, pertanian, hutan lindung, pariwisata dan pusat olah raga. 
 
Sedangkan untuk Tenayan Raya, Bukit Raya dan Sail, nanti akan dikembangkan menjadi kawasan pemukiman, pusat kegiatan industri, pergudangan, pusat perkantoran pemerintahan kota dan pertanian.
 
Bagaimana dengan kawasan pusat kota Dia tetap akan menjadi pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pusat perkantoran swasta, pusat pemerintahan provinsi, dan kawasan pemukiman. Sedangkan Panam dan Payung Sekaki yang berkembang sangat luar biasa, akan menjadi pusat pendidikan tinggi, olah raga, pemukiman, pergudangan terbatas, dan kesehatan.
 
"Setiap kawasan sudah diperuntukan sesuai dengan karakteristik dan perencanaan kota masa depan. Sehingga nanti tidak terjadi tumpang tindih peruntukan wilayah sehingga kota ini layak bagi kehidupan semua orang dan aktivitasnya," kata Firdaus. 
Tenayan dan Rumbai Pesisir.
 
Saat ini, kata Firdaus, semua kawasan pengembangan itu sudah bergerak. Sebagian infrastruktur sudah dibangun disana. Seperti kawasan Tenayan Raya kini sudah mulai bergerak dengan fasilitasnya. Seperti pembangunan PLTU, tanah cadangan untuk pusat industri lainnya juga sudah disediakan. Begitu juga dengan fisik jalan, juga terus dibangun.
 
Dikawasan pengembangan ini juga akan dibangun pusat pemerintahan kota Pekanbaru yang baru. Pemerintah kota Pekanbaru sudah melakukan kajian, sudah mengusulkan ke DPRD Kota Pekanbaru, bahkan sudah disahkan pula penganggarannya didalam APBD Kota Pekanbaru tahun 2014. Kalau tidak ada kendala, pembangunan kota baru di Tenayan Raya akan dimulai tahun ini juga.
 
Mengapa harus pindah ke Tanayan Raya? Pertayaan inilah yang berkecamuk dikalangan DPRD dan sebagian masyarakat Pekanbaru, beberapa waktu belakangan ini. Pemindahan ini memang sebuah langkah besar yang perlu tenaga besar. Perlu visi yang kuat, dana yang kuat, dan pemimpin yang kuat untuk merealisasikannya.
 
Pemko Pekanbaru sudah melakukan kajian dari berbagai sisi. Alasan utamanya tentulah pengembangan wilayah. Bila pembangunan ini berhasil maka dipastikan kawasan yang selama ini dipandang sebelah mata akan menjadi primadona. Alasan keduanya, keberadaan kantor yang selama ini terpisah, bahkan sebagian bangunan sudah tidak bisa lagi dikembangkan, membuat pelayanan kepada masyarakat tidak maksimal. Nantinya, dipusat pemerintahan yang baru ini, masyarakat akan lebih mudah berurusan. Karena pusat pemerintahan ini bukan hanya menjadi kantor Walikota saja, tapi juga kantor dinas, DPRD kota, Kejari, Polres dan lainnya.
 
Sekrterais Direktorat Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negri Muhammad Roen mengatakan pusat pemerintahan kota Pekanbaru sudah layak dilakukan. Syarat-syarat pemindahan juga sudah terpenuhi. Seperti tingkat kepadatan penduduk, meratakan pembangunan, dan kriteria yang tidal kalah pentingnya adalah luas perkantoran yang sekarang sudah tidak layak lagi dengan jumlah pegawai yang semakin banyak.
 
"Proses pemindahan seperti ini biasanya ditetapkan oleh Presiden, setelah melalui Gubernur dan Kemendagri. Sedangkan pembiayaannya, selain biaya melalui APBD Pekanbaru, juga bisa melalui bantuan APBN dalam bentuk pembiayaan tahun jamak," kata Roem.
 
Perpindahan pusat pemerintahan ini sejujurnya hanyalah sebagian kecil skenario pengembangan Bukit Raya, Tenayan Raya, Rumbai dan Rumbai Pesisir. Karena, selain pusat pemerintahan, Pemko juga sudah merancang hal yang lebih luar biasa. 
Disebutkan Walikota Firdaus, nantinya dikawasan ini akan dibangun jalan lingkar luar bagian utara yang selama ini memang belum ada. Bila jalan lingkar luar ini berhasil, maka seluruh Pekanbaru sudah dikelilingi jalan lingkar luar. Mulai dari Kubang Raya ke Garuda Sakti hingga Rumbai, ada juga jalan lingkar luar dari Marpoyan, Pasir Putih dan Kulim, dan nantinya akan dibangun jalan lingkar luar utara yang menghubungkan Bukit Raya, Tenayan Raya, Rumbai Pesisir, Rumbai, dan nantinya akan tersambung ke jalan Tol Pekanbaru-Dumai-Sumatera Utara yang merupakan bagian dari Master Plan Pengembangan Pembangunan Ekonomi indonesia (MP3EI). Ini artinya, pembangunan jalan lingkar luar Pekanbaru ini juga berpengaruh besar bagi pembangunan nasional.
 
Saat ini sedang dirancang dan mulai dibangun paling tidak lima ruas jalan lingkar luar ini. Yaitu jalan Badak-Lintas Timur sepanjang 3,6 kilometer, lintas Timur-Siak Hulu sepanjang 4,2 kilometer, Okura di Jembatan Siak V-akses Jalan Tol MP3EI sepanjang 14 kilometer, jalan BPG ujung-kawasan KIT sepanjang 6 kilometer, serta jalan melingkar perkantoran baru nantinya 2 kilometer.
 
"Insyaallah untuk menghubungkan jalan lingkar ini akan dibangun Jembatan Siak V yang juga sudah dilakukan pengkajiannnya," kata Firdaus.
Bila pengembangan ini berhasil dilakukan, yang dapat untung bukan hanya Tenayan Raya dan Bukit Raya, tapi juga Rumbai dan Rumbai Pesisir. Khusus Rumbai Pesisir, ini adalah jawaban atas segala kerisiauan mereka selama ini. Seperti diketahui, Rumbai Pesisir terutama kewilayah Okura, selama ini selalu dianggap kawasan pinggiran yang terpinggirkan, nyaris tak ada pembangunan yang luar biasa disana. Sehingga kawasan Okura dan Tebing Tinggi sering membuat "alergi" untuk datang kesini.
 
Namun cerita itu akan menjadi berbeda setelah kota baru Tenayan Raya ini dibangun. Apalagi setelah Jembatan Siak V dan jalan lingkar selesai, maka kawasan Rumbai Pesisir akan menjadi pusat pertumbuhan baru yang akan jadi primadona luar biasa. ( advertorial/hms/abu/net)
 
Share
Berita Terkait
  • 4 tahun lalu

    Walikota Pekanbaru Tidak di Vaksin Sinovac, kenapa?


  • 8 tahun lalu

    Sukses Membangun Pekanbaru, Firdaus-Ayat di Mata Para Tokoh Riau

    PEKANBARU - Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT dan H Ayat Cahyadi SSi resmi mengakhiri masa jabatannya, Kamis (26/1/2017). Keduanya, te

  • 8 tahun lalu

    Ini Daftar Sumbangan Dana Kampanye Calon Walikota dan Wakil Walikota di Pekanbaru

    RIAU, NUSANTARA, - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekanbaru mengumumkan laporan sumbangan dana kampanye lima pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru.
  • 8 tahun lalu

    KTIKP Audensi Dengan Plt Walikota Pekanbaru

    PEKANBARU - Karang Taruna Indonesia Kota Pekanbaru (KTIKP) mengadakan Audensi dengan Pelaksana tugas (Plt) Walikota Pekanbaru, Edward Sanger, Senin (14/11) di Kantor Waliko
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified