Jumat, 09 Desember 2016 13:50:00
HMOK Minta Penegak Hukum Usut Dugaan Korupsi Jefri Noer
PEKANBARU - Kedatangan Jaksa Agung, HM Prasetyo, pada pukul 11.00 WIB Kamis (8/12/16) siang di Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau disambut dua aksi massa yang menyampaikan aspirasinya atas ketidak- puasan dengan hasil kinerja dari pihak penegak hukum.
Dua aksi massa yang berunjuk rasa didepan Gedung Kejati Riau itu adalah, Masyarakat Rakyat Indonesia Anti Korupsi (Perisai) dan Himpunan Mahasiswa Ocu Kampar (HMOK) Pekanbaru.
Dalam orasinya, puluhan massa Perisai meminta para penegak hukum untuk menghindari korupsi. Sebab di daerah Riau yang kaya akan aset aset daerah, sering dimanfaatkan oleh para penegak hukum untuk memperkaya diri sendiri. Salah satunya terjadi penggelapan aset tanah di Dinas Provinsi Riau seluas 50.150 M2 di Desa Lubuk Gaung Kota Dumai yang saat ini dikuasi oleh PT Sari Dumai Sejati.
" Kita minta penegak hukum yang bersih, jangan perkaya diri dalam menjalankan tugas. Kepada Bapak Jaksa Agung, Kapolri dan Presiden untuk menindak oknum oknum yang tidak bertanggung jawab atau memperkaya diri dalam menjalankan tugas," sorak Sunardi selaku korlap dan juga Ketua DPP Perisai.
Usai menyampaikan orasinya dan diterima oleh Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau, Muspidauan SH. Selanjutnya, berselang dua menit. Giliran Himpunan Mahasiswa Ocu Kampar (HMOK) Pekanbaru yan menyampaikan orasinya.
Massa HMOK mendesak pihak Kejati Riau untuk mengusut tuntas kasus korupsi yang dilakukan Bupati Kampar, Jefri Noer yang disinyalir telah merugikan keuangan negara sebesar Rp 1 Triliun.
" Usut kasus dugaan korupsi Bupati Kampar, jangan didiamkan begitu saja," terang massa HMOK.
Sejumlah petugas dari Kejati Riau dan puluhan aparat kepolisian terlihat berjaga jaga.
Sementara diruang Aula Kejati Riau, Jaksa Agung HM Prasetyo yang mengenakan kemeja putih memimpin acara memberi arahan kepada jajarannya.
Hingga berita ini diturunkan, pukul 12.15. massa HMOK masih tetap berorasi menyuarakan aspirasinya.(r12/rt/roc)
-
Share
Komentar