• Home
  • Riau Raya
  • Peduli Rohingya, Pemuda dan Mahasiswa Riau Bentuk Komite Peduli Kemanusiaan
Rabu, 06 September 2017 18:58:00

Peduli Rohingya, Pemuda dan Mahasiswa Riau Bentuk Komite Peduli Kemanusiaan

Pekanbaru – Sejumlah Pemuda dan Mahasiswa Riau membentuk Komite Pemuda dan Mahasiswa Peduli Kemanusiaan dalam rangka respon terhadap genosida yang terjadi di Rohingya Myamar. Komite ini dibentuk khusus untuk kalangan Pemuda dan mahasiswa seluruh Provinsi Riau. Deklarasi bersama pembentukan komite ini dihadiri perwakilan Lembaga, Organisasi dan Komunitas, Rabu (6/9)
 
Seperti BEM Amik Riau, BEM Psikologi UIN Suska Riau, Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia, BEM Akbid Helvetia, BEM Politeknik Caltex, BEM STAI Lukman Edi, BEM Fakultas Hukum UNRI, BEM UIN Suska Riau, BEM Universitas Abdurrab, Komunitas Sedekah Malam Jumat, Yuk Berbagi,  Gerakan Peduli Nusantara dan Dompet Dhuafa Volunteer. 
 
Ali Bastoni selaku inisiator pembentukan komite ini mengatakan kepada awak media, bahwa Generasi muda memiliki peranan penting dalam mewujudkan perdamaian dunia, termasuk krisis kemanusiaan di Rohingya Myanmar. Semangat pemuda ini akan semakin kuat dengan bingkai persatuan. 
 
Untuk itu, kami mengajak rekan-rekan Mahasiswa dan Pemuda se Provinsi Riau dalam diskusi ringan sekaligus pembentukan Komite Pemuda dan Mahasiswa Peduli Kemanusiaan ini, untuk memperkuat kiprah generasi muda, lanjutnya.
 
Dia juga mengatakan nantinya, gerakan pemuda dan mahasiswa ini akan menjadi relawan kemanusiaan dan memberikan aksi nyata untuk sesama. Dalam waktu dekat ini akan memberikan konstribusi untuk Rohingya.
 
Alfikri perwakilan dari BEM Fakultas Hukum UNRI mengatakan bahwa kasus yang menimpa warga Rohingya sudah sangat meresahkan masyarakat dunia. Sehingga generasi muda saat ini harus mengambil sikap untuk mencarikan solusi dari krisis kemanusiaan ini. 
 
Dengan terbentuknya komite ini tentunya bisa memperkuat gerakan untuk terus mengawal masalah kemanusiaan yang terjadi. Tidak hanya akan melakukan penggalangan bantuan nantinya, tapi juga akan mengunjungi pemerintah agar mengambil sikap tegas terhadap krisis kemanusiaan di Rohingya.
 
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sejak Konflik kemanusiaan kembali pecah di Buthidaung, Rakhine State, Myanmar, tercatat 400 warga minoritas etnis Rohingya tewas di tangan militer Myanmar, sementara 38.000 lain mengungsi ke Bangladesh Dalam sepekan terakhir. (*/roc)
 
Share
Berita Terkait
  • 14 menit lalu

    Kenapa Asus Vivobook Go 14 jadi Pilihan Tepat Untuk Pelajar dan Profesional


    TEKNO, - LAPTOP telah menjadi perangkat yang sangat penting untuk menunjang produktivitas, baik untuk pelajar maupun profesional. Dalam mencari lapt
  • 54 menit lalu

    Ketua DPRD Inhu: Partisipasi Masyarakat Kunci Sukses Pilkada, Ayo Gunakan Hak Pilih Dengan Bijak

    RIAUONE, Inhu - Ketua DPRD Indragiri Hulu (Inhu)-Riau, Sabtu Pradansyah Sinurat, mengimbau seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah

  • 10 jam lalu

    Melaka ICT Holdings Sdn Bhd Earns Recognition as One of Asia's Most Promising SMEs at ACES Awards


    BANGKOK, THAILAND - 26 November 2024 - Melaka ICT Holdings Sdn Bhd (MIC
  • 10 jam lalu

    Delta Dunia Group, Through BUMA International, Agrees to Acquire a Controlling Interest in the Dawson Coal Mining Complex


    Pitch Notes:
    Komentar
  •