• Home
  • Riau Raya
  • Pemprov Riau Gencarkan Program Pengembangan Tanaman Karet
Jumat, 10 Januari 2014 09:21:00

Pemprov Riau Gencarkan Program Pengembangan Tanaman Karet

menyadap karet
riauone.com, Pekanbaru, Riau - Pemerintah Provinsi Riau menggencarkan program pengembangan tanaman karet guna menekan keinginan masyarakat mengalihkan fungsi lahan untuk bertanam kelapa sawit.
        
"Animo masyarakat untuk menanam kelapa sawit di Riau sangat besar sehingga berdampak pada berkurangnya lahan untuk subsektor perkebunan lainnya. Karena itu saatnya dibatasi pengembangan perkebunan kelapa sawit," kata Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulher di Pekanbaru, Juma (10/1/014).
        
Kebijakan tersebut disampaikan Zulher terkait animo masyarakat bertanam kelapa sawit sangat tinggi, karena mereka memandang berkebun sawit lebih menguntungkan dibanding subsektor perkebunan lainnya.
        
Anggapan lainnya bahwa jika dibandingkan dengan beberapa komoditas pangan maka kelapa sawit jauh lebih menguntungkan sehingga mereka berkeinginan mengalihfungsikan lahan bukan untuk subsektor perkebunan seperti karet dan kelapa, tanaman pangan padi, palawija maupun sayur-sayuran.
        
Zulher mengatakan alih fungsi lahan seharusnya tidak terjadi karena masing-masing komoditas memiliki keunggulan masing-masing.
        
"Seperti karet, jika pola tanamnnya diperlakukan sama dengan kelapa sawit, hasil karet justru jauh lebih bagus dari kelapa sawit," katanya sambil menambahkan satu hektare karet akan jauh lebih produktif daripada kelapa sawit.
        
Sementara itu jika produktivitas sawit yang sesuai dengan standar pengelolaan perkebunan dan perkembangan harga yang normal, maka satu hektare kebun kelapa sawit per bulannya akan menghasilkan 3,5 ton tandan buah segar maka hasilnya senilai Rp5,5 juta.
        
Sedangkan kebun karet produksi per bulan mencapai 800 kg atau senilai Rp12 juta. Artinya ada selisih sebesar Rp6,5 juta dibandingkan dengan produksi kelapa sawit. "Besaran nilai produksi karet itu, jika dikalikan dengan penghasilan kotor saja," katanya.(ant/roc)
Share
Berita Terkait
  • satu bulan lalu

    Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas di DPRD Riau, Ada 35 Ribu Tiket Pesawat Fiktif, Tokoh Anti Korupsi Minta Usut Semua Terlibat

    PEKANBARU, - Mengerikan dan sangat dahsat negeri ini, dugaan korupsi SPPD fiktif DPRD Riau tentunya tidak hanya di lakukan segelintir orang, dicurigai bahwa SPPD fikti

  • 4 bulan lalu

    Gairah Ojol di Bengkalis, Dampak UPPB Harga Karet Di Bengkalis Naik Signifikan


    BENGKALIS - Dampak dibentuknya UPPB (Unit Pengola
  • 8 bulan lalu

    Petani Karet Goyah, Pabrik Karet RI Bertumbangan, Pengusaha Ingatkan Ancaman dari Eropa


    NASIONAL, BISNIS, - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo)
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified