Jumat, 12 September 2014 10:46:00
Penyertaan Modal BUMD Tersedia Rp1,2 Triliun
riauonecom, Pekanbaru, roc, - Anggota DPRD Riau, Fraksi Demokrat, Noviwaldi menjelaskan, dana penyertaan modal untuk BUMD Riau tersedia di APBD 2015 sekitar Rp 1,2 triliun. Namun dana ini tidak bisa dipergunakan karena Peraturan Daerahnya (Perda) belum terbentuk.
Namun BUMD yang akan mendapatkan bantuan penyertaan modal tidak diketahui. Karena dalam usulan, dana ini berupa global dan tidak dijelaskan satu persatu nama BUMD yang ada milik Pemprov Riau.
"Dana penyertaan modal itu ada sekitar Rp 1,2 triliun. Karena saya yang membahasnya dalam pembahasan KUA-PPAS kemarin. Jika anggaran sudah disepakati dan disahkan, maka tidak boleh ada dikurangi dananya satu angka pun," kata Noviwaldi, kemarin.
Memang kemarin ada marak dimedia massa terkait penyertaan modal untuk BUMD dihilangkan. Namun hal itu mungkin salah penafsiran saja. Karena Perdanya baru diusulkan ke badan Program Legislatif Daerah (Prolegda) DPRD Riau.
Sampai sekarang, usulan itu harus tahap tunggu, karena anggota Prolegda belum terbentuk. Jika sudah terbentuk, maka baru Prolegda akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengesahkan Perda penyertaan modal tersebut.
"Seperti sumber di media massa kemarin yang mengatakan dana penyertaan modal untuk BUMD tidak ada, itu salah penafsiran. Dananya ada kok, namun tidak bisa dicairkan karena Perdanya belum ada," ujar Noviwaldi.
Dari sekian banyak BUMD Riau, yang akan dibantu adalah BUMD Produktif. Seperti BUMD Bank Riau-Kepri dan beberapa BUMD lainnya. Bagi yang tidak menghasilkan tidak akan mendapatkan bantuan, karena dianggab menghambur hamburkan uang APBD.
Contoh BUMD Riau Petrolium dan BUMD Pengembangan Investasi Riau (PIR), ditegaskannya tidak akan dibantu. Pasalnya apa program dan sasaran dua perusahaan ini tidak jelas. Sehingga sudah beberapa tahun mendapatkan suntikkan modal dari APBD, tetapi tidak juga bisa berdiri.
"BUMD yang dibantu adalah perusahaan yang produktif dan bisa mengembangkan usaha dengan baik. Bagi BUMD yang tidak produktif, maka tidak akan mendapatkan bantuan APBD," jelas Noviwaldi. (lin)
Share
Berita Terkait
PPN 12 Persen Peninggalan Rezim Jokowi tahun 2021, Rakyat Ketar Ketir Awal 2025 Mulai Berlaku
NASIONAL, BISNIS, - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Fred
Ketakutan Rakyat Terhadap Pajak, Pro-Jokowi Sorot PDIP soal PPN 12%: Suara Terbesar di DPR Jangan Cuci Tangan
Geger PPN Naik 12 Persen, Pusat Riset Ekonomi BRIN Minta Pemerintah jangan Hanya Pokus PPN
NASIONAL, BISNIS, - Tersiksa-nya jaritan rakyat k
Film Animasi Moana 2, Kata-nya Anak-anak Harus Nonton, Kenapa ya?
ENTERTAIN, - Film animasi Moana 2 membawa angin segar bagi penggema
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified