Jumat, 14 November 2014 08:32:00
Permainan dan Penimbunan BBM Subsidi Masih Terjadi di Riau
riauonecom, Pekanbaru, - Penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dengan modus menggunakan sebuah mobil yang tangkinya telah dimodifikasi menjadi lebih besar dari ukuran normal masih terjadi terutama di kabupaten/kota Provinsi Riau.
"Saya melihat kejanggalan mobil saat mengisi BBM bersubsidi jenis biosolar di salah satu SPBU. Kaca mobilnya gelap, tangki minyak seperti melimpah ke sisi tangki lainnya," ujar Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Riau, Saed Mukri di Pekanbaru.
Peristiwa tersebut, lanjut dia, dijumpai saat melakukan kunjungan di Kabupaten Indragiri Hilir atau daerah yang berada di sebelah selatan Provinsi Riau dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi belum lama ini.
Dirinya mengaku sempat kaget melihat peristiwa tersebut dan kemudian secara spontan menegur supir mobil. Namun pada saat dia menegur, supir mobil langsung kabur meninggalkan SPBU.
"Awalnya saya berfikir, mungkin rusak tangki mobilnya. Tetapi ketika akan diberi tahu, malah mobil itu langsung kabur. Saya tidak sempat mengenali ciri-ciri kendaraan tersebut," katanya.
Melihat kejadian tersebut, kata Saed, dirinya meyakini penimbunan bahan bakar minyak bersubsidi masih terjadi di daerah dan kepada aparat penegak hukum seperti kepolisian terutama kabupaten/kota di Riau harus peka dalam menjalankan fungsi pengawasan BBM bersubsidi.
"Aksi penimbunan BBM bersubsidi ini, kemungkinan akan terus dilakukan karena adanya isu kenaikan harga. Sehingga momen ini, sering dimanfaatkan oleh oknum pelaku yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan penimbunan atau penyelewengan BBM," ucapnya.
PT Pertamina (Persero) Perwakilan Pemasaran Riau Sumbar pada September 2014 telah mewajibkan 140 unit SPBU di Riau untuk segera memasang kamera pemantau atau Close Circuit Television (CCTV) yang diarahkan kepada pengguna BBM bersubsidi jenis biosolar.
"Kita sudah sampaikan ke pengusaha SPBU di Riau agar segera memasang CCTV. Jika mereka tidak memasang, maka akan mempengaruhi pasokan biosolar yang mereka jual sebagai sanksi," ujar Kepala Perwakilan Pertamina Pemasaran Riau Sumbar, Ardyan Adhitia.
Menurut dia, pemasangan alat perekam berupa kamera elektronik yang dilekatkan pada dinding sebuah SPBU tersebut, diprioritaskan bagi kendaraan atau pengguna BBM besubsidi jenis biosolar yang bertujuan memonitor penjualan biosolar di suatu SPBU.
Sebab muncul kekhawatirkan penggunaan BBM bersubsidi biosolar salah dalam peruntukkannya seperti untuk industri di Riau, sehingga hal tersebut dapat diminimalisir dari awal penyaluran BBM yang disubsidi pemerintah dari mulai tingkat SPBU.
"Kita tetap melakukan pemantauan SPBU, tetapi tidak setiap saat. Melainkan kita melihat dari video rekaman secara acak dan dalam waktu dekat kita sosialisasikan kartu kendali. Jadi otomastis kegiatan-kegiatan pelangsir itu, akan berkurang dengan sendirinya," katanya. (ant/roc)
Share
Berita Terkait
Geger di Negeri-ku, Pegawai Komdigi Bekingi Situs Judi Online: Minta Bayaran, Pekerjakan Operator, hingga Sewa Ruko
NASIONAL, - Jajaran Polda Metro Jaya menangkap sebelas oknum pegawa
BBM Naik!!, Tapi Harga Pertamax Tidak Ikut Naik
NASIONAL, Jakarta - PT Pe
Hello Arab? Hamas Kecam Media Arab yang Sebut Yahya Sinwar Teroris, Sang Jurnalis Tutup Akun
DUNIA, JAZIRAH, - Gerakan pembebasan P
Penting Bagi Pekerja Pengguna Laptop, Berikut Cara Membersihkan Cache di Laptop agar Tidak Lemot
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified