Rabu, 22 Februari 2017 12:03:00
Rahma Yeni : Police Line Kantor PAN Riau di Sesalkan, Sondia di Nilai Bohongi Publik
PEKANBARU - Kisruh di Partai berlambang Matahari PAN Riau mendapat tanggapan serius, Rahama Yeni Politisi PAN Riau mengatakan, kepada wartawan riauone.com, Rabu, 22/02/17, berharap Perbedaan pendapat ditubuh PAN Riau, mari kita selesaikan secara kekeluargaan. tapi yang terjadi salah seorang kader terbaik PAN (SW) datang bersama aparat. Setelah itu aparat datang ke dua kalinya memasang police Line Dikantor ujar Yeni.
Menurut Yeni, Tidak pernah ada dalam sejarahnya kantor partai politik di police Line akibat kisruh internal partai, hal ini menanggapi salah satu surat kabar saudaraku SW mengatakan kisruh dapat di selesaikan baik-baik secara kekeluargaan, namun menurut Yeni terbalik, justru SW inikan membohongi publik namanya atas setelah tindakan yang dilakukan termasuk merusak dengan cara membuka paksa pintu kantor.
Tindakan SW menurut Yeni Justru SW datang ke kantor bersama aparat kepolisian, Sejak kapan kisruh internal partai melibatkan aparat??? Tanya Yeni.
Yeni kritik keras yang Intinya kalau tidak bisa membangun kantor minimal jangan merusak nya, kasihan senior-senior kita ingat sejarah bagaimana mereka membangun rumah PAN secara kolektif dan penuh perjuangan
Ujar Rahma Yeni yang menyebutkani di SK lama sebagai salah satu jajaran wakil sekretaris , dan di SK baru yang mrk urus ke DPP saya menjadi salah satu jajaran wakil bendahara pengurus harian..
Sebelumnya sebabagaimana berita sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Riau telah terasa beberapa bulan belakangan ini. Ditambah lagi, adanya perombakan terhadap beberapa posisi seperti jabatan Sekretaris PAN Riau.
Dimana, Ketua DPW PAN Riau Irwan Nasir mengganti Zainal Abidin sebagai Sekretaris dengan posisi baru oleh Tengku Zulmizan. Kondisi ini sempat membuat panas, Zainal Abidin menuding Ketuanya ini melanggar AD/ART partai, dan kebijakan partai menurut Zainal Abidin, dilaksanakan Irwan Nasir seperti pemerintahan, tidak suka kepada kepala dinas bisa diganti, karena memang, Irwan Nasir merupakan Bupati Kepulauan Meranti.
Tudingan ini mendapat bantahan keras dari Irwan Nasir, saat dikonfirmasi di acara konsolidasi yang digelar di Hotel Arya Duta Kota Pekanbaru, Senin (20/2/2017).
"Sebetulnya bukan penggantian, ada penyesuaian, ada kebijakan partai untuk menyongsong pemilu 2019 akan datang, memposisikan kader sesuai potensi masing-masing, khusus kita DPW ada penyesuaian sekretaris diposisikan sebagai pengurus DPP mengkoordinir DPW se Riau, insya Allah saudaraku Zulmizan," terang Irwan.
Penggantian ini, katanya, juga sudah melalui kajian mendalam dan sudah ada SK. "SK sudah ada, prosesnya sudah berlangsung beberapa bulan yang lalu, menempatkan kader sesuai kader dilakukan pencermatan, tidak tergesa-gesa, ini tidak pelantikan lagi, sesuaikan lagi," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, hadir pula Jon Erizal mewakili Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang berhalangan hadir, menurut Jon konsolidasi ini biasa dilaksanakan dan memang sering pula DPP melaksanakan konsolidasi turun ke daerah-daerah se Indonesia.
"Konsolidasi dilakukan sering, setiap DPP turun, tadinya bang Zul Ketum saya dampingi datang ke Riau dalam rangka olimpiade PKN, ide bang Zul agar anak-anak pemahaman terhadap pancasila betul-betul kayak kita dulu, diharapkan bisa seperti itu, sekaligus sosialisasi 4 pilar di UNRI. Tadi malam beliau sampaikan pagi ini ada kerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, saya yang mewakili, kami merencanakan ke daerah itu konsolidasi, penguatan struktur, strategi, target yang ingin dicapai, tak mungkin setiap daerah sama, tentu berbeda-beda," ujar JE.
Disinggung apakah konsolidasi ini dilakukan terkait kisruh yang terjadi di DPW PAN Riau, JE menegaskan bahwa konsolidasi memang selalu dilaksanakan dan bukan karena kisruh ini, karena kisruh dalam partai politik itu hal yang lumrah terjadi.
"Itu (kisruh) dinamika politik ada di mana-mana, bukan di PAN saja. Begini, apakah ombak itu membuat kita lebih tangguh, kapten yang hebat itu pasti melalui ombak yang besar, kalau ombak tenang atau kapal tidak belayar itu biasanya kapten biasa saja. Konsolidasi ini mengevaluasi, seluruh Indonesia menyangkut evaluasi sisi kurangnya dan lebihnya. Solidaritas itu bisa diperoleh bila tujuan itu sama, maka perlu sering berkoordinasi," pungkasnya. (
Ketua PAN di Tuding Arogan
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Riau Irwan Nasir dinilai arogan oleh beberapa kader partai berlambang matahari terbit tersebut. Selain itu, Irwan juga dinilai telah melanggar Aturan Dasar-Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART) partai, sehingga terjadi aksi penolakan terhadap dirinya.
Salah satu pemicu kisruh internal di DPW PAN Riau adalah pencopotan Sekretaris DPW PAN Riau Zainal Abidin yang dinilai tanpa melalui rapat pleno.
“Mungkin ya karena dia bupati, jadi cara dia memimpin partai dengan cara-cara kekuasaan. Seperti mengganti kepala dinas, kalau tak suka ganti. Padahal dalam AD/ART partai kan sudah ada mekanismenya,” ujar Zainal, Senin (20/2/2017).
Zainal mengakui pencopotan dirinya sebagai Sekretaris PAN Riau sudah diteken Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan pada 15 Februari lalu. Wakil Ketua DPRD Kota Dumai ini mengaku tidak akan melakukan perlawanan atas keputusan tersebut.
Namun, menurut Zainal, secara aturan jelas sudah salah apa yang dilakukan Irwan Nasir kepada dirinya. Apalagi sampai hari ini, bila memang ada kesalahan berat atau sedang dilakukannya dalam menjabat sebagai seorang Sekretaris tak pernah disampaikan, baik dalam internen mau pun rapat partai.
“Di sinilah tak profesionalnya Irwan (Ketua DPW PAN Riau). Teman-teman juga banyak mempertanyakan. Mungkin dikiranya memimpin partai seperti Bupati saja, tak suka dengan kepala dinas, ganti. Teman-teman juga protes. Terus terang, seharusnya Irwan itu malu,” kata Zainal kepada wartawan.
Pasca Zainal dicopot, ia mendengar, bahwa yang akan mengisi jabatan Sekretaris DPW PAN Riau Tengku Zulmizan. Zainal sangat berharap PAN lebih baik .(4bu/net/mzi)
Share
Komentar