• Home
  • Riau Raya
  • Sekretatis IAI Wilayah Riau: Temuan BPK 42 Milyar UIN Suska Riau Rektor Tak Punya Kapasitas Mengatakan Clear
Selasa, 10 Maret 2020 11:56:00

Sekretatis IAI Wilayah Riau: Temuan BPK 42 Milyar UIN Suska Riau Rektor Tak Punya Kapasitas Mengatakan Clear

Sekretaris Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Riau H. Makmur Kasim SE. MM, Ak, Ca Akuntan Berpraktek AB 194,

Pekanbaru-Rektor melalui press rilisnya tanggal 6 maret 2020 menegaskan bahwa persoalan temuan/koresi dari BPK RI Rp 42 miliar sudah dinyatakan clear dan dapat dipertanggungjawabkan."Veny Aprilia SE MM Ak, bendahara pengeluaran menyatakan clear" kata Akhmad Mujahidin melalui pres rilisnya.

Hal ini mendapat tanggapan dari Sekretaris Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Riau  H. Makmur Kasim  SE. MM, Ak, Ca Akuntan Berpraktek AB 194, kepada riauone.com, Selasa10/03/20 mengatakan, 

Untuk memberikan opini terhadap , laporan keuangan adalah lembaga independen seperti BPK dan Kantor Akuntan Publik... supaya opini yg diberikan bisa dipercaya 

Opini yg diberikan : Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Wajar dengan Pengecualian , tidak ada opini Clear, Menurut Makmur apa yang disampaikan Rektor UIN Suska Riau tidak tepat, karna dia bukan Lembaga Independen , mana bisa lemabaga yang menganggarkan dia pula yang menilai tidak tepat kata Tokoh Pers Riau ini.

Sebagaimana diketahui belakangan elemen mahasiswa di Kampus Perjuangan UIN Suska Riau mendesak Prof. Dr. H. Akhmad Mujahidin, S. Ag.,  M.Ag mundur dari jabatannya karena dinilai gagal memimpin UIN  Suska. 

Sepakterjang Mujahidin selalu mendapat perlawanan dari aktivis mahasiswa sejak dari awal-awal dilantik sebagai Rektor. Redaksi Genta setidaknya mencatat gesekan antara Rektor dan Mahasiswa terjadi ketika acara orientasi mahasiswa baru, terjadi gelombang aksi besar-besaran di Kampus, mahasiswa tidak terima ketika kakak seniornya dipermalukan dimuka umum dengan cara di caci dengan kata-kata kasar, dijambak dan dipotong rambutnya.

Selanjutnya Mujahidin juga mengambil kendali atas organisasi di Kampus dengan cara mematikan demokrasi, yakni jajaran ketua UKM/UKK dan BEM/Dema tidak dilakukan pemilihan namun ditunjuk dan di SK-kan oleh Rektor. Hal ini juga menjadi mematik batu api antara Rektor dan Mahasiswa di Kampus.

Hingga saat ini persoalan ini belum clear antra Mahasiswa dan Rektor, belakangan juga gelombang aksi mahasiswa juga menyorot kinerja Mujahidin yang diduga syarat dengan KKN hingga mengakibatkan sejumlah gedung terbengkalai dan proyek mangkrak seperti halnya gedung dosen. 

Selanjutnya Masjid Raya Al Jamiah UIN Suska Riau sejak dijabat oleh Mujahidin tidak pernah tersentuh pembangunan, Masjid puluhan miliar ini terbengkalai hingga tidak difungsikan.Mujahidin juga sudah menjadi terlapor di KPK atas kasus dugaan korupsi di UIN Suska oleh kelompok yang menamakan diri Forum Alumni UIN Suska Riau. 

Rektor UIN Suska Riau Ahmad Mujahidin, masih menjadi tanda tanya bagi Alumni, Abu Nazar, SH.I Koordinator Umum Forum Alumni UIN Suska Riau meminta penjelasan dari BPK RI agar temuan itu disampikan ke publik apakah itu sudah clear atau belum, di Internal UIN Sendiri boleh ia mengatakan clear , namun tentunya kita tidak percaya begitu saja , mohon jelaskan .kata Abu.

Abu Nazar juga meminta transparansi anggaran itu harus jelas dan terbuka untuk umum " itukan uang rakyat harus jelas, kata Abu Nazar yang juga mantan juru bicara Jokowi Maaruf amin TKD Riau ini.

Angka 42 Milyar itu bukan angka kecil, terus bagaimana dengan dugaan uang negara di gunakan untuk kepentingan keluarga apa dikembalikan bisa selesai masalahnya, kalau begitu ini jadi bukti awal Menteri Agama untuk mengevaluasi kinerja Rektor. tegas Abu Nazar. (roc)


Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified