Senin, 21 Agustus 2017 13:58:00
Suhardiman Minta Transfortasi Online yang Tidak Ada Izin Di Hentikan
PEKANBARU - Suhardiman Amby Anggota DPRD Riau angkat bicara persoalan kericuhan Transfortasi online yang ada di Pekanbaru, kepada riauone.com, Senin,21/08/17. Suhardiman mengatakan bahwa transfortasi online tersebut harus ada aturan yang jelas sehingga tidak berbenturan dengan taksi konpensional.
Pengaturannya harus jelas, misalnya ada regulasi yang atur ada tempat tempat Transfortasi online tersebut tidak bisa masuk, sehingga tidak terjadi kericuhan, Suhardiman meminta transfortasi online yang tidak ada izinnya di stop operasionalnya.
" kalau tidak ada izin untuk apa, pemasukan untuk daerah juga tidak ada, mereka tentu tidak bayar pajak" tegas Suhardiman
Sebagaimana berita , Ricuh akibat adanya taxi online hari ini senin (21/08/17) Ratusan sopir taksi konvensional melakukan aksi demo penolakan angkutan online di Pekanbaru. Aksi itu digelar tepat di depan kantor Walikota Pekanbaru.
Berbagai unit usaha parkir di halaman mantor walikota, mulai dari Kopsi, Puskopau, Bluebird, dan lainnya.
Hingga saat ini demo masih berlangsung. Massa pengunjuk rasa terus berdatangan untuk malakukan aksi demo ini.
Satu persatu sopir taksi konvesional melakukan orasi di depan kantor Walikota Pekanbaru, Senin (21/8/2017).
Mereka menuntut Pemerintah Kota Pekanbaru menghentikan operasional angkutan umum berbasis online.
Sebab keberadaan taksi online cukup membuat taksi konvensional merasa terganggu karena pendapatanya terus menurun.
"Pendapatan kami terus menurun pak, mau makan apa kami. Pemerintah jangan tutup mata dong, masak angkutan ilegal dibuarkan begitu saja," kata sopir taksi konvensional Tri Sasongko.
"Sejak ada taksi online ini terus terang kami kolap, habis kita, mereka mengambil penumpang di mall, di hotel di jalan, itukan jatah kami. Kami ingin angkutan online di stop. Baik gojek dan grabcar dan lainya. Bagaimana cara menyetopnya itu terserah pemerintah". imbuhnya.
Ratusan sopir taksi konvesional kembali mendatangkan dua unit mobil taksi yang dirusak oleh oknum dari pengemudi angkutan online kemarin sore.
Saat ini, Senin (21/8/2017), sudah ada unit kendaraan taksi konvesional yang rusak parah dan di pajang di tepat didepan pintu masuk kantor Walikota Pekanbaru.
Hingga berita ini ditulis, sudah ada tiga unit taksi yang hancur.
Kedua taksi ini sama-sama dalam kondisi rusak parah. Kaca bagian belakang dan depan mobil taksi tersebut pecah berantakan.
Spionnya terlihat patah dan lampu bertuliskan "taksi" di bagian atas mobil tersebut juga tampak pecah.
"Ini taksi yang jadi korban tindakan anarkis di samping mal SKA kemarin sori," kata salah seorang sopir taksi konvesional yang ada di lokasi unjuk rasa.
Pagi ini ratusan sopir taksi konvensional melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota Pekanbaru. Mereka menuntut memerintah menghetikan operasional taksi online di Pekanbaru.
Usai aksi demo penolakan angkutan online oleh Ratusan sopir taksi konvensional.
Pemerintahan kota (Pemko) Pekanbaru melakukan pertemuan di ruang rapat lantai III Kantor Walikota Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman, Senin.
Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Arifin Harahap, Kasatpol PP Kota Pekanbaru Zoelfahmi, dan sejumlah perwakilan sopir taksi konvensional lainnya.
Hal ini demi menindaklanjuti aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sopir taksi konvensional di halaman Kantor Walikota Pekanbaru.
“Pertemuan ini akan mendengar apa tuntutan dari para sopir taksi ini. Agar bisa dilakukan tindak lanjutnya,” kata Arifin.
Seharusnya, Walikota Pekanbaru hadir dalam penampungan aspirasi para supir taksi konvesional. Namun terkendala masih di luar kota.
"Pak Walikota tidak bisa datang karena masih di Batam," tambahnya.
Sebelumnya, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sopir taksi konvensional pasca bentrokan tenaga terjadi antara sopir taksi konvensional dan supir angkutan online kemarin.
Sementara, pertemuan itu masih berlangsung, aksi demonstrasi oleh sopir taksi konvensional dari berbagai unit usaha parkir di halaman mantor walikota, mulai dari Kopsi, Puskopau, Bluebird, dan lainnya. Juga masih dilangsungkan di depan pintu pagar Kantor Walikota Pekanbaru.(rac/4bu)
Share
Komentar