Selasa, 03 Februari 2015 15:40:00
Disperindag Pelalawan Sidak Pedagang Buah, Ratusan Kg Apel Berbakteri Disita
riauonecom, Pelalawan, roc, - Masih beredarnya apel yang berlabel Granny Smith dan Red Delicios yang mengandung bakteri Listeria monocytogenes di Pangkalankerinci, membuat Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperidnagsar) melakukan sidak ke Ramayana Departemen Store dan Mandiri, serta sejumlah pedagang buah yang ada di daerah ini..
"Ya, kami tadi telah melakukan sidak ke 11 pedangang yang menjual buah-buahan. dari kesebelas penjual itu, delapan diantaranya kami melakukan penyitaan pada buah apel yang ternyata masih dijual oleh mereka," terang Kadisperindag Pelalawan, Drs Zuerman Das.
Zuerman Das menjelaskan bahwa dalam sidak yang dilakukannya pada Sabtu kemarin itu (31/1), dia mendatangi Ramayana Departemen Store dan Mandiri Swalayan. Di dua pertokoan itu, hanya di Ramayana Departemen Store saja masih kedapatan menjual buah apel yang mengandung bakteri berbahaya itu.
"Sementara di Mandiri Swalayan, sudah tak menjual lagi apel yang mengandung bakteri berbahaya itu," katanya.
Dalam sidak yang dilakukan mendadak itu, sambungnya, pihaknya berhasil menarik sebanyak 200 Kg apel jenis Granny Smith dan Red Delicios yang mengandung bakteri berbahaya itu. Jumlah apel sebanyak itu ditarik dari delapan penjual buah-buahan yang ada di sepanjang Jalan Lintas Timru.
"Termasuk juga kami lakukan penyitaan di Ramayana Departemen Store, yang ternyata masih menjual apel berbahaya itu," tegasnya.
Awalnya, Kadisperindag Drs Zuerman Das MM menampik bahwa apel yang mengandung bakteri itu masih beredar di daerah ini, khususnya di Pangkalankerinci. Tapi saat diberitahu bahwa apel itu masih dijual di Ramayana Departemen Store dan sejumlah pedagang eceran di Jalan Lintas Timur, Drs Zuerman langsung menyatakan akan melakukan sidak hari itu juga.
"Kami sudah melakukan sidak untuk menarik peredaran apel itu, dua minggu yang lalu. Tapi tak ada kami temukan apel yang mengandung bakteri yang kini sedang dihebohkan itu," elak Kadisperindag.
Tapi sejurus kemudian, Kadisperindag berjanji akan melakukan sidak pada hari itu juga untuk mengecek kembali distribusi apel yang memang sudah dilarang untuk didistribusikan beredar di daerah ini karena mengandung bakteri yang berbahaya. Alhasil, dalam sidak yang dilakukan mendadak itu, Disperindag berhasil menyita sebanyak 200 Kg apel yang mengandung bakteri berbahaya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan, Dr Endit RP melalui Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes), Agus Subagja SKM mengatakan bahwa memang dinas terkait harus menarik apel-apel jenis Granny Smith dan Red Delicios yang dinyatakan telah mengandung bakteri berbahaya. Soalnya, kedua jenis apel itu bisA menyerang sistem syaraf dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
"Bahkan pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, tingkat kematian yang disebabkan bakteri ini mencapai 30 persen," tutupnya. (dpc/roc)
Share
Berita Terkait
Dengar tu Si Agen dan Pangkalan, Harapan Ahok di HUT ke-78 RI: LPG 3 kg Nggak Langka Lagi!
NASIONAL, - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berharap gas LPG 3 kg tidak langka lagi. Hal ini ia sampaikan bersama dengan ucapan perayaan HUT ke-78
Kabar-nya Sih, Mulai Januari 2024 Beli LPG 3 Kg Wajib Terdaftar
NASIONAL, - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, mulai 2024 mendatang, pembelian Elpiji (LPG) 3 kg hanya diperuntukkan bagi pembeli yang telah terdaftar
Carut Marut-nya Distribusi LPG 3Kg Dumai dari Pangkalan ke Penerima, harga di Warung Rp35 Ribu per Tabung
RIAU, DUMAI, - Rebutan, cek-cok tak jarang ditemukan ketika rombongan warga antri gas LPG 3Kg, seperti di Pangkalan di Kecamatan Mundam ini, jadwal gas LPG 3Kg masuk hari Rabu d
Gertak? Dirut Pertamina Ancam Tindak Tegas Pangkalan Elpiji Nakal
NASIONAL, BISNIS, - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meninjau pasokan dan distribusi elpiji 3 kilogram (kg) di wilayah Bali pada Ahad (30/7/2023).
Komentar