Rabu, 05 Februari 2020 20:35:00
H. Zukri Kutuk Perlakuan Tidak Manusiawi PT NWR
PELALAWAN - Eksekusi lahan plasma warga Desa Gondai, Kecamayan Langgam, Pelalawan, Riau, kembali Ricuh dan terjadi bentrokan hingga menelan korban luka Rabu (05/02/2020).
Kericuhan ini menyebabkan sejumlah warga dan salah seorang wartawan MNC Media Indra Yoserizal mendapatkan luka serius, pasalnya pihak security PT Nusa Wana Raya (NWR) melakukan pemukulan serta penganiayaan.
Selain dianiaya keji, perangkat kerja berupa kamera milik Indra yoserizal dan juga kendaraan milik warga dirampas dan sampai sekarang belum dikembalikan oleh security PT. NWR.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau H. Zukri mengutuk keras atas penganiayaan dan kebrutalan yang dilakukan oleh pihak Security PT. NWR.
H. Zukri ini menyampaikan bahwa yang dilakukan oleh pihak security dari PT. NWR terhadap wartawan dan juga warga sudah tidak manusiawi dan sudah termasuk unsur pidana.
"kita sangat mengutuk keras kebrutalan yang dilakukan pihak security NWR ini, memukul dan menganiaya serta merampas milik warga dan wartawan ini bukan perlakuan manusiawi, ini sudah termasuk unsur pidana", ungkap H. Zukri.
"Kita sangat prihatin atas yang menimpa warga, warga bahkan sampai berteriak pak jokowi tolong kami. Kalau tidak kami bisa mati, ini sangat membuat hati kita teriris, saya selaku wakil rakyat akan semaksimal mungkin akan membantu untuk mencarikan solusi dengan pemprov riau bahkan hingga ke pusat sana", ungkap zukri.
H. Zukri sangat berharap Pemprov Riau dan Polda Riau segera menghentikan penyerobotan lahan yang dilakukan oleh pihak perusahaan dan sesegera mungkin untuk mendudukkan persoalan serta mendapat solusi yang terbaik.
"Kita minta Polda Riau, dan intansi pemerintah terkait untuk bisa menangani kasus ini secepat mungkin serta mencarikan jalan terbaik terhadap masalah ini", harap H. Zukri.
Ketua DPD PDI Perjuangan H. Zukri ini sangat menyayang peristiwa yang terjadi di areal perkebunan hingga ada nya korban yang terluka akibat bentrokan ini.
"intinya kita tidak mau ada korban lagi, ini sudah jauh berlarut-larut, persoalan ini harus didudukkan bersama, baik perangkat daerah. Pemprov dan Pusat, ini sudah masalah yang sangat serius. jangan sampai perusahaan yang berantem tapi rakyat yang dikorbankan,". Tutup H. Zukri. (bu/*).