Jumat, 12 Januari 2018 05:39:00
Ini Curhat HM Harris Saat Gagal Maju Pilgubri 2018
Pelalawan - Kegagalan Bupati Pelalawan HM Harris untuk bertarung memperebutkan posisi Gubernur Riau melalui Pemilihan Gubernur (Pilgub) Riau 2018 membuat kecewa dan sedih para pendukung HM Harris.
Para pendukung HM Harris tidak percaya kalau jagoannya gagal mendapatkan dukungan dari Partai Politik (Parpol) untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.
"Kalau melihat dari upaya yang telah dilakukan Harris, sepertinya mustahil bagi beliau untuk tidak mendapatkan dukungan dari parpol. Apalagi beberapa survey yang dilakukan beberapa lembaga, beliau selalu tertinggi", ungkap Atan kepada riauone.com, selepas berakhirnya waktu pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau di KPU Riau, Rabu (10/1/2018) pukul 24.00 WIB.
Sebelumnya Atan masih yakin Harris akan tetap maju meski beberapa media sudah memberitakan pasangan calon yang sudah resmi mendapatkan dukungan, dan tak ada lagi parpol yang belum menyatakan sikap.
Terkait kegagalan tersebut, bukan hanya para pendukung HM Harris yang kecewa dan sedih. Harris pun ikut merasakan hal tersebut, meski dalam pembicaraan melalui telpon dengan riauone.com, ia mengatakan legowo dan ikhlas.
"Saya ikut merasakan bagaimana perasaan rekan-rekan serta pendukung saya di Riau. Kecewa dan sedih itu sudah pasti. Tapi mau bagaimana lagi, segala daya upaya sudah kita lakukan", kata Harris.
Bupati Pelalawan dua periode ini menceritakan bagaimana keseriusannya mencalonkan diri maju bertarung di Pilgubri 2018. Ia berharap bisa mengabdikan dirinya membangun Riau lebih baik dengan pengalaman dan inovasi yang ia miliki.
"Saya menyatakan diri maju untuk Gubernur Riau bukan main-main. Ini keseriusan saya untuk membangun Riau yang lebih baik. Karena saya mempunyai visi dan misi yang jelas. Riau akan lebih baik kalau pemimpinnya punya visi dan misi yang jelas serta inovatif", paparnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan. Dari sosialisasi ke berbagai daerah hingga pemasangan baliho di hampir sudut kampung ia lakukan. Tak kenal lelah, Harris pun mencoba melobi beberapa Parpol untuk dapat dukungan mewujudkan hasratnya.
Beberapa Parpol, seperti PDIP awalnya memberikan rekomendasi, meski akhirnya beralih dukungan kepada sahabatnya sendiri di DPD Golkar Arsyadjuliandi Rachman. Begitu pula dengan syarat yang pernah dikatakan DPP Partai Golkar yang akan memberikan dukungan kepada kader yang ratingnya tertinggi, ternyata tidak sesuai dengan kenyataan.
"Jujur, saya sedikit tidak ikhlas dengan keputusan DPP Partai Golkar. Tapi itulah politik. Kita sebenarnya bisa saja memaksakan diri untuk tetap maju, tapi tentu akan terjadi masalah dengan kawan yang lainya. Kita punya perhitungan sendiri, kalau kita paksakan akan berimbas kepada diri kita sendiri dan kawan-kawan, tentu tidak enak akhirnya", tegas Harris.
Namun begitu, Harris diakhir percakapannya menyatakan rasa terima kasih kepada para kawan-kawan dan pendukungnya yang telah membantu upayanya selama ini. Kegagalan ini ia jadikan hikmah. Allah SWT belum berkehendak, apa yang menjadi keinginan kita belum tentu sesuai dengan kehendakNya.
"Kalau usaha sudah kita lakukan, tapi semua berpulang kepadaNnya. Mudah-mudahan kedepannya akan lebih baik. Untuk kawan-kawan dan pendukung saya ucapkan terima kasih", tandasnya.
Penulis : Anton Sikumbang
Share
Komentar