- Home
- Riau Raya
- Mandi Balimau Potang Mogang, Warisan Budaya Negeri Seiya Sekata Pelalawan yang Perlu Dilestarikan
Selasa, 07 Mei 2019 06:52:00
Mandi Balimau Potang Mogang, Warisan Budaya Negeri Seiya Sekata Pelalawan yang Perlu Dilestarikan
Pelalawan - Setiap muslim beragama Islam yang akan melaksanakan ibadah Ramadhan dengan melaksanakan puasa sebulan penuh disunahkan mensucikan diri dari penyakit hati dengan saling bermaaf- maafan dan besih jasmani maupun rohani sehinga setiap muslim siap untuk melaksanakan ibadah puasa 30 hari kedepan.
Dalam mensucikan diri bersih jasmani muslim di Indonesia khususnya di Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau memiliki cara tersendiri didalam menyambut bulan suci Ramadhan 1440 H/2019 dengan melakukan mandi balimau yang mana tradisi religius ini sudah turun temurun dilaksanakan oleh masyarakat Pelalawan sejak dahulu kala.
Mandi Balimau Potang Mogang yang merupakan khasanah negeri Seiya Sekata Kabupaten Pelalawan ini dilaksanakan di tepian sungai Kampar yaitu Balai Anjungan Tepian Ranah Tanjung Bunga Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam, Rabu (01/05) yang dihadiri oleh Gubernur Riau H. Syamsuar didampingi oleh Bupati Pelalawan H.M.Harris, Wakil Bupati H.Zardewan, Sekda Tengku Mukhkis, Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan, Kejari Pelalawan dan Ketua KNPI Pelalawan Adi Sukemi.
Pelaksanaan mandi Balimau Kasai Potang Mogang, terlebih dahulu dimulai dengan acara makan bejambau atau dikenal dengan makan beradat, dimana Bupati Pelalawan H.M.Harris ikut dalam prosesi makan bejambau berbaur bersama pemuka adat, batin, ninik mamak, tokoh masyarakat dan alim ulama.
Selain itu, didalam rangkaian prosesi mandi Balimau Kasai Potang Mogang dilakukan upacara Togak Tonggol sebagai pembuka yang dipimpin oleh Datuk Rajo Bilang Bungsu.Tonggol merupakan sebuah bendera simbol kebesaran suku-suku masyarakat adat di Langgam yang dikibarkan diatas tiang panjang yang berasal dari bambu.
Bupati Pelalawan dua periode H.M.Harris mengatakan dengan keberagaman warna bendera yang dikibarkan diatas tonggol menandakan tidak ada permasalahan atau persoalan, bahkan dengan perbedaan yang ada kita tetap bisa bersatu bersama," ungkap H.M.Harris.
Datuk Setia Amanah Payung Panji Kabupaten Pelalawan ini melanjutkan agar masyarakat pelalawan bisa terus menjaga dan melestarikan warisan budaya turun temurun di negeri dengan motto Seiya Sekata ditengah mulai tergerusnya kebudayaan kita oleh negara luar. Bupati juga berharap dengan prosesi mandi Balimau Kasai Potang Mogang ini bisa membersihkan hati sehingga kita bisa bersuka cita menyambut bulan suci Ramadhan 1440 H.
Sementara itu Gubenur Riau H.Syamsuar mengatakan bahwa Kegiatan Mandi Balimau Potang Mogang ini adalah nilai adat dan budaya yang harus dijunjung tinggi sehingga tidak akan hilang dimakan oleh waktu. Mantan Bupati Kabupaten Siak Propinsi Riau ini mengajak masyarakat agar adat yang menjadi kebanggaan ini dapat dilestarikan sehingga bisa memacu tumbuh kembangnya wisata di Propinsi Riau.
Propinsi Riau Tahun 2018 kemaren mendapatkan peringkat ketiga setelah Lombok dan Aceh dalam kategori destinasi wisata halal yang meliputi wisata religi, wisata alam dan event pariwisata lainnya. Ia juga berharap agar potensi wisata di Propinsi Riau perlu menjadi kebanggaan bagi masyarakat Riau. Hendaknya kita lestarikan dan jaga destinasi wisata Propinsi Riau.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP PKK HJ.Ratna Mainar Harris, Wakil Ketua TP PKK Pelalawan Hj.Ramlah Zardewan, Ketua Dharma Wanita Hj.Teti Hariati Mukhlis, anggota DPRD Propinsi Riau Sewitri, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Pelalawan Datuk Seri Tengku Zulmizan Fainja Assagaf, Ketua Umum Lembaga Adat Melayu Pesisir ( LAMP) Tengku Nahar SP, Forkompinda Pelalawan, Kepala OPD serta Camat dan Lurah/Kades se Kabupaten Pelalawan. (to/Adv)