• Home
  • Riau Raya
  • Membuat Pusat Padi , Pemkab Pelalawan Canangkan Kawasan Pertanian di Kuala Kampar
Sabtu, 31 Januari 2015 18:07:00

Membuat Pusat Padi , Pemkab Pelalawan Canangkan Kawasan Pertanian di Kuala Kampar

padi sawah
riauonecom, Pelalawan, roc, - Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan tengah mencanangkan kawasan pertanian dengan membuat pusat padi di Desa Sei Upih dan Sei Solok Kecamatan Kuala Kampar untuk kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, komoditas padi memiliki beberapa keunggulan dalam pengembanganya yang tercermin dari nilai ekonomis tinggi dengan potensi pasar/permintaan yang cukup besar dan dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan petani.
 
Dengan menjadikan kawasan pangan sampai mendunia, Pemkab Pelalawan mempercepat pembangunan kesejahteraan petani.
 
Hal ini disampaikan Bupati Pelalawan HM Harris melalui Kepala Dians Pertanian dan Holtikultira Ir Syafalefi kemarin. Menurutnya, karena itu saat ini Pemkab Pelalawan menggesa percepatan infrastruktur pembangunan, jalan, unit Alsintan, jaringan irigasi, dermaga. 
 
"Sedangkan perencanaan produksi padi ini sudah berjalan sejak tahun 2012 tahun lalu. Dan pada tahun 2013 lalu, hasil produksi padi di Kecamatan Kuala Kampar mengalami peningkatan, para petani bisa memproduksi dari 43 ribu Ton mencapai ke 47 ribu Ton. Sedangkan jumlah keseluruhan kawasan para petani mencapai 4897 H dengan terbagi ada 8 block kelompok petani di dua desa tersebut," ujarnya.
   
Hanya saja, sambungnya, hasil produksi 47 ribu Ton tersebut cuma dilakukan dalam pelaksanaan satu kali tanam serentak. Untuk itu, guna meningkatkan hasil produksi yang lebih baik lagi, maka saat ini pihaknya tengah melakukan penataan kawasan pertanian sentra padi di dua desa yakni  Desa Sei Upih dan Sei Solok Kecamatan Kuala Kampar. 
 
"Jadi dengan adanya, penataan kawasan ini, maka terget kita ke depannya hasil produksi padi ini dapat meningkat dengan menerapkan sitem dua kali penananaman padi serentak selama setahun," tegasnya. 
 
Syafalefi mengatakan, bahwa target Pemkab tahun 2014 ini, sudah dilakukan sitem dua kali tanam serentak secara menyeluruh, sehingga dapat menciptakan swasembada pangan padi melalui menegement UPJA. Namun, sejauh ini Perubahan Iklim menjadi kendala dalam meningkatkan hasil produksi padi. Pasalnya, tanamanan ini membutuhkan kelembaban suhu udara baik. Dan masalah inilah yang perlu ditata dikhususnya penataan pengairan. Sehingga program dua kali tanam padi serentak ini dapat diwujudkan.
   
"Melalui penerapan sistem dua kali tanam padi serantak dalam setahun ini, maka kita menargetkan hasil produksi padi ke depannya sebesar 50 ribu ton untuk sekali panen. Jadi, jika program dua kali tanam ini bisa kita wujudkan, maka dalam setahun kita bisa melakukan hasil produksi sebesar 100 ribu ton pertahun," ujarnya.
 
Namun demikian, sambungnya, program ini membutuhkan biaya seperti penyediaan jalan usaha tani (JUT) tipe A sepanjang 110 KM dan JUT tipe B sepenjang 50 KM, penyediaan 380 unit Alsintan, jaringan irigasi, dermaga pertanian serta kebutuhan lainnya. Dan jika dana ini bisa dikucurkan, maka pihaknya optimis pada 2016 mendatang, kabupaten Pelalawan telah mampu swasembada pangan padi keluar daerah. 
 
"Sedangkan program ini, saat ini hanya tinggal menunggu study kelayakan saja serta kemauan masyarakat dan juga persetujuan dari DPRD serta Pemkab Pelalawan untuk menganggarkan dana tersebut. Jadi, jika pihak eksekutif dan legislatif bisa sejalan mendukung upaya kita ini, maka hasil ini nantinya akan dapat menciptakan swasembada pangan sampai mendunia. Untuk itu, kita harap seluruh pihak dapat mendukung program ini demi kesejahteraan masyarakat," tutupnya. (dpc/roc)
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified