Sabtu, 12 September 2015 08:11:00
DPRD Sesalkan Kepala BLH Masih di Belanda Disaat Kabut Asap Selimuti Riau
riauonecom
RIAUONE.COM, PEKANBARU, RIAU,ROC, - DPRD Riau terutama komisi terkait sangat menyesalkan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau Yulwiati Moesa yang masih berada di Belanda di saat kabut asap masih marak-maraknya di Riau. Sementara, fungsi BLH sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi tenaga pemadam kebakaran di daerah.
"Saya tidak tahu, kenapa Kepala BLH pergi ke Belanda saat bencana asap ini. Kami sangat menyayangkan tindakkan Kepala BLH itu," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Riau, Harianto, kemarin.
Sementara, Komisi D selaku mitra kerja BLH sudah melayangkan surat untuk ingin melakukan dengar pendapat (hearing) guna mencari solusi penanggulangan bencana asap. Tetapi sampai sekarang Kepala BLH Yulwiyati Moesa belum juga pulang.
Sementara kepala bidang di BLH tidak bisa mengambil kebijakan, sehingga fungsi BLH saat bencana asap ini tidak ada. Padahal BLH
memiliki program dan anggaran dalam pencegahan titik api di daerah.
Hardianto berharap, kepada pejabat Provinsi Riau lainnya supaya dapat meniru karakter Menteri kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya. ketika mendapat laporan ada asap, beliau langsung pulang, yang juga saat itu berada di luar negeri.
Namun seperti Kepala BLH, mungkin dan diduga bahwa dia menghabiskan Surat Perintah Tugas (SPT) yang sudah terjadwal jauh jauh hari itu sampai selesai. Tanpa memikirkan tanggungjawab dan pekerjaan ditinggakan. Sementara tugasnya saat ini berhubungan dengan nyawa banyak orang.
"Saya sudah menelponnya (Kepala BLH) tetapi belum juga aktif. Mungkin karena beliau masih di Belanda jadi nomornya tidak bisa aktif di sana. Namun sebaiknya jika bepergian itu adalah orang yang diamanat untuk bisa mengambil kebijakan sehingga fungsi BLH bisa berjalan," jelas Hardianto.
Sementara pmemberitaan sebelumnya, Komisi D sudah berniat akan menggabungkan BLH dengan Dishut karena programnya banyak yang ganda. Sehingga bisa merampingkan birokrasi dan menghemat anggaran.
"Jika dipisah seperti sekarang, kinerja BLH tidak produktif sejak dulu. Anggaran juga kecil dan programnya juga dimiliki oleh dinas
lain. Seperti pencegahan bencana asap, juga sudah ada pada Dishut. Pengawasan perusahaan juga ada pada Distamben dan lain lain. (roc/pnc).
Share
Komentar