- Home
- Riau Raya
- Dampak Proyek Pengecoran Jalan, Pungutan Liar Merajalela di Jalur Alternatif Macet Duri-Pekanbaru
Kamis, 18 Juni 2015 11:29:00
Dampak Proyek Pengecoran Jalan, Pungutan Liar Merajalela di Jalur Alternatif Macet Duri-Pekanbaru
RIAUONE.COM, PINGGIR, DURI, BENGKALIS, ROC, - Proyek pengecoran jalan Duri-Pekanbaru memicu macet parah. Pengendara yang melewati jalan alternatif jadi 'mangsa' pungutan liar yang dibiarkan merajalela.
Pengecoran jalan lintas Duri-Pekanbaru dipenuhi pemalak liar. Bahkan, ada pemalak yang memasang tarif Rp10.000 per mobil. Jika tak diberi uang sesuai permintaan, jalan tak mereka buka.
Pantauan lapangan, Selasa (16/6/15), pemalak terparak berada diantara Desa Semunai dan Muara Basung, termasuk kemacetan terparah juga berada dilokasi ini.
Pengendara yang mau cepat, terpaksa menggunakan jalan alternatif, berupa jalan tanah, sehingga mereka terjebak menghadapi puluhan pemalak liar.
Bayangkan, jalan alternative yang hanya beberapa kilometer saja, dipadati puluhan kelompok pemalak, dan jika tak diberi, mereka tidak segan-segan menghardik bahkan memukul mobil pengendara.
Namun terparah, ada ruas yang mereka pasang portal, dan diportal itu sudah ditulis tarif, untuk mobil sekali lewat Rp10.000.
Pengguna jalan mencoba memberi mereka hanya Rp2.000, namun mereka tak mau membuka portal dan tetap bersikukuh kalau tarif yang telah mereka tetapkan Rp10.000. “Rp10.000 bang, sudah ada tarifnya,” bentaknya dengan logat Batak sambil memnyuruh baca tulisan yang ada pada portal.
Karena tak sesuai keinginan mereka, pengguna jalan disuruhnya berbalik arah saja, dengan alasan, mereka membutuhkan dana untuk pembuatan jembatan darurat, agar bisa dilalui.
Akhirnya, pengguna jalan memaksakan untuk tetap melewati ruas itu, dengan negosiasi panjang, dan akhirnya disepakati pemberian dengan angka separohnya.
Ketika tindakan yang meresahkan itu dilaporkan kepada polisi satuan lalu lintas yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi, aparat yang memakai sepeda motor mentereng tersebut malah tidak menggubris sama sekali pengaduan bahkan cuek, sambil nelpon.
Pembiaran Pungli memicu kecurigaan sejumlah pihak, bahwa kegiatan ilegal tersebut dibiarkan karena polisi mendapat bagian. Sehingga mesti sudah berlangsung lama dan sangat meresahkan tak pernah ditindak. Lagi-lagi uang. (rtc/*).
Share
Berita Terkait
Geger di Negeri-ku, Pegawai Komdigi Bekingi Situs Judi Online: Minta Bayaran, Pekerjakan Operator, hingga Sewa Ruko
NASIONAL, - Jajaran Polda Metro Jaya menangkap sebelas oknum pegawa
Hello Arab? Hamas Kecam Media Arab yang Sebut Yahya Sinwar Teroris, Sang Jurnalis Tutup Akun
DUNIA, JAZIRAH, - Gerakan pembebasan P
Penting Bagi Pekerja Pengguna Laptop, Berikut Cara Membersihkan Cache di Laptop agar Tidak Lemot
Pantesan Mahal Kuliah Kedokteran? Ada Uang Iuran tak Terduga, Soal Iuran Bulanan Rp30 Juta, Guru Besar Undip: Hanya 1 Semester
NASIONAL, HUKRIM, - Guru
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified