Selasa, 01 Desember 2015 20:01:00
Di Wilayah Strategis, Riau Layak Kembangkan Wisata Berbasis Budaya
RIAUONE.COM, PEKANBARU, RIAU, ROC, - Terletak di posisi yang strategis menjadikan Riau sebagai daerah yang berpotensi untuk mengembangkan sektor pariwisata. Riau bertetangga dengan Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki keindahan alam dan kental dengan Budaya Melayu.
Riau juga memiliki akses mudah menuju negara jiran seperti Malaysia dan Singapura. Bahkan beberapa maskapai penerbangan, menyediakan rute langsung dengan biaya murahnya seperti Air Asia dan Jetstar Airlines. Ini jelas menguntungkan para traveller manca negara untuk bisa berkunjung ke Indonesia.
foto : Plt Gubri Plt Gubri andi rahman mandi safar di rupat bengkalis 2015.
Untuk wilayah Sumatera, Riau merupakan salah satu wilayah yang cukup diperhitungkan. Perekonomian terus tumbuh dan menjadikan Riau menjadi salah satu tujuan pelaku usaha untuk melakukan ekspansi bisnisnya. Posisi Riau juga menjadikannya sebagai wilayah perlintasan antar provinsi di Sumatera.
Berkaca dari kelebihan dan kemudahan akses menuju Riau, tak salah apabila Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membidik sektor pariwisara untuk menambah pemasukan. Terutama mengembangkan pariwisata berbasis budaya.
Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan sektor ini perlu dikembangkan agar geliat ekonomi di Riau ini tidak monoton. Karena selama ini, lebih banyak bertumpu pada sektor perkebunan khususnya kelapa sawit dan sektor migas.
Saat menghadiri kegiatan Apindo Riau belum lama ini, ia mengatakan kelapa sawit dan migas merupakan sektor yang sangat rentan dengan kondisi perekonomian global. Misalnya dari sisi harga, akan sangat mudah berfluktuatif menyesuaikan perkembangan ekonomi global yang sedang berlangsung.
"Ketika perekonomian kita negatif, pergerakan perekomian ikut berdampak," katanya.
Kondisi ini akan berbeda dengan sektor pariwisata. Sektor ini tak mudah digoyang oleh perekonomian global, kecuali saat terjadi isu yang besar dan berdampak luas.
Pemerintah akan menyiapkan infrastruktur wisata. Untuk wahannya sendiri, menurut Plt, Riau tak kalah dengan daerah lain. Seperti keberadaan wisata surfing Bono, Candi Muara Takus, Pacu Jalur, Istana Siak dan event Bakar Tongkang serta ragam budaya yang ada.
"Peluang yang masih terbuka tersebut di wilayah pesisir Riau. Baik untuk pengembangan sektor industri maupun sektor wisata," tambahnya.
Ketua DPN Apindo, Hariyadi B Sukamdani pada acara yang sama menyebutkan, sektor pariwisata bisa menjadi andalan Riau. Apalagi memang pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata menargetkan tiga gerbang di sektor ini. Yakni Jakarta, Bali dan Kepulauan Riau.
"Kalau dicermati untuk pengembangan pariwisata di Riau, gagasan pengembangan wisata ini bisa dilakukan. Karena berdekatan dengan Provinsi Kepulauan Riau dan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura," katanya.
Namun, ia menyarankan Pemerintah Provinsi Riau harus lebih dulu memiliki badan khusus untuk promosi wisata tersebut. Badan ini nantinya yang akan menggerakan sektor ini sesuai dengan potensi-potensi yang dimiliki.
* Andalkan Wisata Berbasis Budaya
Pariwisata berbasis budaya juga tepat menjadi terobosan dalam rangka menyambut era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir tahun 2015 ini.
“Kita perlu membuat terobosan baru dalam menghadapi MEA ini. Terobosan yang dirasa tepat adalah dengan mengangkat nama Riau melalui wisata berbasis budaya,” terang Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman beberapa waktu yang lalu.
Terobosan baru ini dirasa tepat, karena MEA akan diwarnai dengan puluhan juta masyarakat ASEAN yang akan saling berkunjung.
Selain itu, untuk menyambut MEA, diperlukan identitas yang khas agar lebih menarik wisatawan untuk berkunjung.
Beberapa situs peninggalan di Riau juga mampu memperlihatkan kejayaan masa lalu. Sekaligus menunjukkan bahwa Riau menjadi bagian dari sebuah peradaban yang besar. Diantaranya adalah Candi Muara Takus di Kampar.
Komplek candi ini menjadi bukti bahwa Riau menjadi bagian penting dari salah satu kerajaan besar nusantara, yakni Kerajaan Sriwijaya. Riau juga memiliki Istana Siak yang merupakan salah satu bukti keberadaan Kerajaan Melayu yang ternama. Kerajaan Siak juga telah menorehkan sejarah besar di awal kemerdekaan Republik Indonesia.
Keberadaan dua situs besar ini sudah jelas menunjukkan bahwa Riau dan masyarakatnya sudah bergeliat sejak lama.
Selain itu, juga ada iven budaya tahunan yang mampu menyedot ribuan bahkan jutaan wisatawan. Diantaranya ada tradisi Bakar Tongkang di Bagan Siapi-api dan Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing). Wisata Bono yang ada di Teluk Meranti pun sudah dikenal hingga ke manca negara.
Masih ada lagi kekayaan budaya di Riau berupa aneka olahan makanan tradisional khas dari berbagai kabupaten dan kota. Begitu juga dengan seni kerajinan Kain Songket dan Batik Riau. Keduanya sangat potensial untuk menjadi produk unggulan. (adv/hms/riau).
Share
Berita Terkait
Sekda Siak Buka Kegiatan Survei Pengamanan Cagar Budaya
RIAUONE.COM,SIAK- Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman, membuka kegiatan survei dalam rangka persiapan pengamanan Cagar Budaya di Kabupaten Siak, yang dilaksanakan di Ru
Wisata dan Budaya Tanjungpinang Potensial untuk Dijual
KEPRI, - Plt. Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto mengatakan bahwa kekayaan pariwisata dan budaya yang dimiliki Tanjungpinang cukup potensial untuk dipasarkan kepada wisatawan b
Bupati Amril, Ajak Masyrakat Jaga Nilai Adat dan Budaya Melayu
PINGGIR - Bupati Bengkalis Amril Mukminin mengajak kepada keseluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis khususnya masyarakat Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir agar senantiasa
Razky Raih Juara 3 Dalam Festival Rentak Budaya Daerah Di Pekanbaru
PEKANBARU, RIAUONE.COM - Badnur Nadhea Razky (8) Meraih Juara 3 dalam Acara Lomba Nyanyi Lagu Daerah yang diselenggarakan dalam rangka Anniversary Amora Fashion & Hijab
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified