• Home
  • Riau Raya
  • Merespon Banjir di Kampar, DPRD Riau Agendakan RDP, PLN Mangkir
Selasa, 26 Januari 2016 14:56:00

Merespon Banjir di Kampar, DPRD Riau Agendakan RDP, PLN Mangkir

RIAUONE.COM, PEKANBARU, ROC, - Komisi E DPRD Riau mengagedakan rapat dengar pendapat (RDP) membahas masalah banjir dengan Pemerintah Kabupaten Kampar, masyarakat dan pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotopanjang, Senin (25/01/2015). Hingga sampai pada jadwalnya, manajemen dari PLTA Kotopanjang atau lebih luasnya PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) tidak hadir.
 
Ketua Komisi E DPRD Riau Masnur sangat menyayangkan ketidakhadiran pihak PLN. Apalagi, surat panggilan rapat sudah sampai di alamat dan diterima pihak PT PLN atas nama Doni.
 
"Memang sangat kita sayangkan. Tanpa ada kabar atau konfirmasi, pihak PT PLN tidak datang. Tapi, bagaimanapun kita akan mencoba memanggil ulang kembali pihak PLTA atau PLN. Jika tidak datang, kita mendorong Pemerintah Kampar untuk membikin pansus (panitia khusus, red)," kata Masnur.
 
Masnur berharap, pihak PLN bisa menghadiri RDP yang digelar Dewan, dengan masyarakat bersama Pemerintah Kabupaten Kampar. Sehingga, dapat dicarikan solusi terhadap korban banjir itu.
 
Dari informasi yang dapat dikumpulkan, tidak ada konfirmasi dari pihak PLN perihal ketidakhadiran mereka. Beberapa kali dikontak, tak ada yang bisa dihubungi.
 
Tanggung Jawab
Anggota Komisi E lainnya, M Adil, juga meminta pihak PLN hadir dalam RDP mendatang, sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan tersebut. Dikatakannya, jika memang terbukti PLTA bersalah atas terjadinya banjir di sepanjang Sungai Kampar, PLTA harus bertanggung jawab atas kerugian masyarakat. PLTA tidak bisa abai atas hal ini. Sebab, dalam persoalan ini, PLTA langsung berhadapan dengan kepentingan masyarakat.
 
"Saya juga meminta Pemerintah Kabupaten Kampar membuat perda (peraturan daerah, red) terkait bencana banjir. Menurut saya, konstitusi menyatakan negara melindungi segenap bangsa. Itu harus dilakukan agar masyarakat tetap terlindungi," kata Adil.
 
Menurut data dari Dinas Sosial (Dinsos) Kampar, dari 16 desa yang terkena banjir akibat dibukanya pintu waduk PLTA Kotopanjang, terjadi kerugian Rp6 miliar lebih. Di antaranya karena 71 tambak ikan jaring apung dan 64 tambak ikan yang terbuat dari papan hilang karena hanyut.
 
Kepala Dinas Sosial Kampar Usman Amin menyebutkan, PLTA tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum membuka pintu air waduk. Demikian pula, PLTA tidak pernah mengirim surat ke Dinsos. Yang membuat dampak lebih parah lagi bagi masyarakat, ada lima pintu bendungan yang dibuka sekaligus pada malam hari. Sehingga, daerah di bawah atau hilir bendungan dalam waktu teramat singkat langsung terendam layaknya dikejar air bah. Akibatnya, mereka pun tidak sempat menyelamatkan keramba-kerambanya.
 
"Pada malam itu, masyarakat korban banjir banyak yang menelepon langsung ke Dinsos. Karena terkejut, malam itu Dinsos menelepon pihak PLN Merangin untuk menanyakan kebenaran soal pelepasan air. Saat itu, telepon diangkat oleh Ramsi. Mereka mintakan maaf," kata Usman.
 
Salah seorang korban banjir saat itu, Zulfah Rizal, berharap DPRD bisa memberikan solusi atas kerugian yang dialami masyarakat. "Kami tidak bisa berbuat apa apa lagi. Karena, banjir itu datang secara tiba-tiba akibat pintu bendungan PLTA dibuka sekaligus. Sekarang, belum ada bentuk perhatian PLTA kepada masyarakat," kata Zulfah. (pnc/*).
Share
Berita Terkait
  • 4 bulan lalu

    Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas di DPRD Riau, Ada 35 Ribu Tiket Pesawat Fiktif, Tokoh Anti Korupsi Minta Usut Semua Terlibat

    PEKANBARU, - Mengerikan dan sangat dahsat negeri ini, dugaan korupsi SPPD fiktif DPRD Riau tentunya tidak hanya di lakukan segelintir orang, dicurigai bahwa SPPD fikti

  • tahun lalu

    Musibah, Korban Tewas Banjir Bandang Libya Tembus 11 Ribu Orang

    DUNIA, - Korban tewas akibat badai dan banjir besar yang menyebabkan jebolnya dua bendungan di Libya hingga kini mencapai 11.300 orang.

    Jumlah ini berdasarkan laporan lemb

  • tahun lalu

    Dahsayat-nya Banjir di Libya, Mengapa banjir bandang di Libya menyebabkan kerusakan dahsyat?

    DUNIA, - Lebih dari 5.000 orang meninggal dunia dan ribuan lainnya hilang setelah banjir dahsyat melanda kota pelabuhan Derna di Libia. Sejumlah kawasan permukiman terseret ke l

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified