Minggu, 11 September 2016 07:10:00
Pilot Project PLTBG Terbakar, Dirjen EBTKE Turunkan Tim
TAMBUSAI, ROHUL, RIAU, - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan tiga staf untuk mengetahui kronologis kebakaran balon penampung gas metan atau POME ke PLTBG Desa Rantau Sakti Kecamatan Tambusai Utara, Rokan Hulu (Rohul) dua hari terakhir.
Selain untuk mengetahui kronologis, tiga staf diturunkan Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementrian ESDM, yakni Zulfan, Kristian Adisantoso dan Janitra Halim, dua hari terakhir ini juga akan memintai keterangan saksi-saksi soal insiden tersebut.
Zulfan, Kasi Kelistrikan Direktorat EBTKI Kementrian ESDM mengatakan mereka respon cepat karena PLTBG Rantau Sakti merupakan pilot project energi baru terbarukan pemerintah.
Apalagi, adanya insiden kebakaran balon penampung gas atau membran menyebabkan suplay listrik ke masyarakat terganggu.
"PLTBG ini juga dibangun untuk mengatasi krisis listrik di masyarakat, makanya kita respon cepat," ujar Zulfan, Jumat (9/9/16).
Soal kerugian materil atau finansial sekira Rp500 juta akibat kebakaran balon penampung gas atau membran pada Selasa (6/9/16) sore lalu, Zulfan mengatakan hal itu akan didiskusikan lebih lanjut di Kementrian ESDM.
"Kita disini untuk mengetahui, pertama keselamatan dari petugas, instalasi, dan memitigasi agar masyarakat tetap mendapatkan pasokan listrik," jelasnya.
Zulfan menilai pengelola PLTBG Rantau Sakti cukup tanggap melakukan mitigasi risiko dari kehilangan listrik, karena mereka langsung melakukan perbaikan setengah reaktor yang tidak ikut terbakar, sehingga pasokan gas metan kembali normal.
Menjaga kebutuhan suplay listrik masyarakat tetap tersedia, jelas Zulfan, tiga diesel engine milik Distamben Rohul sudah diturunkan ke lokasi selama maintenance atau perbaikan sebagian reaktor yang tidak turut terbakar.
Soal ketanggapan Pemkab Rohul, Zulfan mengakui respon cukup cepat, karena langsung meminjamkan diesel engine dan free cash alias gratis. "Saya nilai respon cukup baik," katanya.
Ditanya apakah insiden di PLTBG sebagai kelalaian pengelola, Zulfan mengatakan indikasi dan kronologis masih didiskusikan lagi. "Tapi yang pasti semua pihak disini tidak ingin ini terjadi," tandas Zulfan.
Sementara itu, Kepala Distamben Rohul Drs Yusmar M.Si mengatakan sebelum meninjau, dinasnya sudah berkoordinasi dengan pengelola apa yang terjadi.
"Untuk memastikan kebenaran kita kroscek ke lapangan hari ini. Selanjutnya kita akan mitigasi apa yang bisa dibantu," ujarnya.
Yusmar mengakui agar kebutuhan listrik masyarakat tetap tercukupi, Distamben Rohul turunkan tiga diesel ke Tambusai Utara, yakni 2 diesel masing-masing kapasitas 500 KVA dan satu diesel kapasitas 165 KVA. (net/*).
Share
Berita Terkait
Komentar