• Home
  • Riau Raya
  • Sambut MEA, Pemprov Riau Perhatikan Pembangunan di Wilayah Pesisir
Minggu, 20 Desember 2015 11:23:00

Sambut MEA, Pemprov Riau Perhatikan Pembangunan di Wilayah Pesisir

RIAUONE.COM, PEKANBARU, RIAU, ROC, - Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang tinggal menghitung hari, Pemerintah Provinsi Riau terus memperbaiki berbagai sektor. Salah satunya dengan memberi perhatian khusus untuk wilayah pesisir dan mendukung program infrastruktur di Riau.
 
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, , mengatakan kawasan pesisir ini menjadi kawasan yang strategis untuk menyambut MEA. Karena wilayah ini memiliki pelabuhan-pelabuhan yang menjadi pintu gerbang dengan negara tetangga.
 
Wilayah itu meliputi Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Kabupaten Siak, dan Kota Dumai
Dengan posisi strategis, sangat penting untuk dilakukan perbaikan untuk memperlancar arus barang dan jasa di wilayah tersebut. Begitu juga dengan sektor Sumber Daya Manusia (SDM), harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Agar kualitas SDM Riau sanggup bersaing dengan SDM dari manca negara.
 
"Memperkuat SDM di wilayah pesisir adalah strategi yang sudah diperkirakan Riau. Memikirkan kawasan pesisir juga sudah menjadi strategi Pemerintah Provinsi Riau. Terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean nanti," kata Arsyadjuliandi Rachman beberapa waktu yang lalu.
 
Fokus pembangunan menuju wilayah pesisir Riau juga dilakukan dengan pertimbangan, daerah ini dinilai masih tertinggal dibandingkan yang lain. Dengan kata lain, rencana ini merupakan upaya pemprov untuk pemerataan pembangunan di seluruh wilayah di Riau.
 
Selama ini, Riau terbagi menjadi dua kawasan yakni kawasan Riau daratan dan kawasan Riau bagian pesisir. Bagian pesisir ini jauh tertinggal bila dibandingkan daerah Riau bagian daratan, terutama bidang pembangunan.
 
Riau bagian pesisir itu, sangat rawan baik di bidang keamanan maupun masuknya peredaran barang ilegal yang masuk dari negara tetangga.
 
"Ke depan diharapkan antara Riau daratan dengan Riau pesisir dapat seimbang. Sama memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, jalan yang bagus dan pendidikan yang setara. Dan yang paling penting adalah kondisi perekonomian yang terus membaik," tambahnya.
Sesuai rencana, MEA berlaku di penghujung tahun 2015 ini. Dalam MEA akan berlaku kerjasama regional Asia Tenggara di bidang ekonomi.
Untuk mendukung rencana ini, pemprov juga memberikan perhatian untuk melakukan perbaikan jalan yang rusak. Dinas Bina Marga Provinsi Riau mengungkapkan ada lebih dari 1.000 kilometer jalan provinsi dalam kondisi rusak.
 
Kerusakan ini diakibat tingginya volume kendaraan yang melebihi kapasitas kekuatan jalan, serta penggunaan teknologi pembuatan jalan yang sudah ketinggalan zaman serta tidak tepat untuk struktur tanah lemah di daerah ini.
 
"Peningkatan pembangunan infrastruktur jalan di daerah perlu ditingkatkan berdasarkan skala prioritas. Kebutuhan yang bersifat mendesak tentu harus diutamakan," ujar Andi Rachman.
 
Dinas Bina Marga Riau juga sudah mendapat bantuan Rp 231 miliar dari Pemerintah Pusat, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016.
 
DAK tersebut akan diprioritaskan untuk perbaikan sejumlah infrastruktur di Provinsi Riau. Anggaran untuk perbaikan jalan di Riau memang cukup besar. Apalagi, Riau merupakan Provinsi yang berkembang pesat sektor industrinya, terutama industri perkebunan dan kehutanannya.
 
Sehingga banyak dilalui kendaraan pengangkut kayu, minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), dan bahan bakar dengan tonase tinggi.
 
Selain pembangunan di wilayah pesisir, Pemprov Riau juga terus memperbaiki infrastruktur transportasi di berbagai wilayah. Bahkan Riau mendapat jatah dilewati rel kereta api Transumatera.
 
Pembangunan rel kereta untuk akses transportasi massal ini dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah pusat. Sedangkan pengelolaan dilakukan dengan mengandeng pihak ketiga.
 
Sedangkan pemerintah daerah hanya diminta kesiapan lahan atau tempat untuk pembangunan rel tersebut, dengan dibantu tim survei dari pihak kereta api.
 
Rencananya, proyek nasional di Riau akan dimulai di Kota Dumai. Tepatnya dipusatkan di Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat. Untuk kepentingan ini, pemerintah daerah menyatakan siap untuk mendukung.
 
Jalur kereta api tersebut dirancang dengan melewati beberapa daerah kabupaten/kota di Riau. Meliputi wilayah Duri, Pekanbaru, Kampar, Dumai hingga beberapa kawasan pelabuhan, seperti Tanjung Buton dan Kuala Enok dengan luas hampir 500 kilometer.
 
Apabila pembangunan rel kereta api ini rampung, tentu saja bakal meningkatkan perekonomian. Karena masyarakat dan dunia usaha bisa memanfaatkan transportasi darat antar Sumatera ini.
 
Keberadaan kereta api ini juga bakal menunjang rencana sektor kemaritiman, karena Dumai berdekatan dengan wilayah pesisir Riau yang ditargetkan menjadi salah satu poros maritim. (adv/hms).
Share
Berita Terkait
  • 4 bulan lalu

    Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas di DPRD Riau, Ada 35 Ribu Tiket Pesawat Fiktif, Tokoh Anti Korupsi Minta Usut Semua Terlibat

    PEKANBARU, - Mengerikan dan sangat dahsat negeri ini, dugaan korupsi SPPD fiktif DPRD Riau tentunya tidak hanya di lakukan segelintir orang, dicurigai bahwa SPPD fikti

  • tahun lalu

    Di Riau Info Loker: 70 Perusahaan Buka 2.000 Lowongan Kerja di Job Fair Riau 2023

    RIAU, PEKANBARU  - Kabar baik bagi pencari kerja (Pencaker), ada sebanyak 2.000 lowongan kerja disiapkan dalam Riau Job Fair tahun 2023, yang akan dilaksanakan di Hotel Fri

  • tahun lalu

    Asyikk, Anggota DPRD Riau Akan Kunjungan Kerja ke Amerika?

    RIAU, - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau tahun ini kembali melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

    Para wakil rakyat itu akan "plesiran" ke Am

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified