BAGANSIAPI-API, ROHIL,  - Bupati Rokan Hilir H Suyatno mengakui saat ini masih banyak Lurah dan Camat di daerah tersebut bukan tamatan Institut Pemerintahan Dalam Negri (IPDN). Padahal, para praja dididik di sekolah khusus untuk menciptakan pamong yang berkualitas.

 

"IPDN ini kita kenal dengan sekolah menjadi camat, kalau di Rohil masih banyak yang belum karena golongan tak mencukupi," kata Bupati akhir pekan lalu di Bagansiapiapi.

 

Namun, dirinya selaku Bupati akan melakukan evaluasi apakah tugas-tugas Camat yang diembankan kepada yang bukan tamatan IPDN sudah dilaksanakan dengan baik. Namun nantinya apabila golongan kepegawaian sudah mencukupi maka para pamong tamatan IPDN akan di tempatkan sebagai Camat.

 

Suyatno menambahkan, latar pendidikan memang penting namun yang lebih utama adalah bagaimana seseorang itu mau bekerja sungguh-sungguh menjalankan amanah yang diberikan. 

 

Sementara itu terkait pengurangan jumlah pelajar IPDN orang asli Rohil diakui Suyatno merupakan sebuah hasil murni dari tes yang dilakukan oleh tim seleksi dari pusat.

 

"Kita maunya setiap tahun minimal 10 orang putra-putri Rohil masuk IPDN, namun dalam 3 tahun terakhir jumlahnya sedikit dibawah 5 orang. Inilah yang kita upayakan agar mulai tahun ini bisa ditas 10 seperti awal-awal pembukaan IPDN tahun 2011 lalu," jelas bupati.

 

Bupati berpesan kepada pelajar di Rohil untuk giat belajar, pasalnya pendaftaran pamong saat ini dilakukan dengan sistem online dan murni dari hasil kemampuan para pelajar. (Adv/hms)