• Home
  • Riau Raya
  • Dihadiri Asisten I Pemprov Riau dan Bupati Rohil, STAI Ar-Ridha Wisuda Perdana
Sabtu, 13 Juni 2015 09:38:00

Dihadiri Asisten I Pemprov Riau dan Bupati Rohil, STAI Ar-Ridha Wisuda Perdana

foto berita
RIAUONE.COM, ROHIL, ROC, - STIA Ar Ridha menggelar wisuda perdana lulusannya. Acara ini terasa istimewa karena Asisten I Pemprov Riau dan Bupati Rohil turut hadir.
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Ar Ridha (STAI Ar Ridha) menggelar wisuda perdana 80 wisudawan, jurusan Manajemen Pendidikan Islam. Wisuda itu disaksikan langsung Gubernur Riau, diwakili Asisten I Ahmad Asrofi dan Bupati Rohil, Suyatno. 
 
Wisuda dilakukan digedung PKM Kampus STAI Ar Ridha, Kamis (11/6/15), dalam Sidang Senat Terbuka, dihadiri orang tua wisudawan. 
 
Asisten I Pemprov Riau, Ahmad Asrofi mengatakan, sebagai perguruan tinggi kebanggan masyarakat Rokan Hilir, STAI Ar Ridha Bagansiapiapi dinilai memposisikan diri sebagai perguruan tinggi yang melahirkan generasi bangsa yang mempunyai pengetahuan dan sanggup berkompetisi disetiap level kehidupan. 
 
Ditempat yang sama, Bupati Rohil, Suyatno menyebut, hari itu hari bersejarah bagi Rokan Hilir, dan sempat disebut, nama Rusli Efendi sebagai salah satu tokoh sentral berdirinya perguruan tinggi itu. 
 
“Membangun kampus ini, bukan perkara yang mudah. Banyak dulunya masukan-masukan mungkin, jungkir balik, tetapi dengan kesabaran dan ketabahan beliau (Rusli Efendi, red), bersama dengan pengurus lain, akhirnya, terjadi hari ini (wisuda, red),” ujar Suyatno. 
 
Pemkab Rohil menurut Suyatno menyadari, keberadaan STAI Ar Ridha sempat menimbulkan suara sumbang. “Kapan ini STAI Ar Ridha ini diwisuda. Maju atau tidak STAI Ar Ridha ini. Tapikan sudah dibuktikan hari ini,” katanya disambut tepuk tangan riuh. 
 
Kepada wisudawan, Suyatno berpesan, agar Ilmu yang didapat, dipergunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat. “Pemerintah daerah, siap bergandengan tangan, bahu membahu, bagaimana pendidikan bisa maju,” ajak Suyatno.  
 
Wakil Koordinator Kopertais Wilayah XII Riau-Kepri, Muhammad Saifudin, sempat membeberkan, kalau 80 yang diwisuda sudah menyelesaikan studi, setelah babak belur di STAI Ar Ridha, terutama ketika ujian munaqosah, sampai ada yang menangis dan berkeringat dingin. 
 
“Hari ini para sarjana dikembalikan kepada masyarakat, kepada keluarga, jadilah anda sarjana yang kompeten, jangan impoten. Sarjana yang mampu, bukan sarjana yang tidak mampu, terutama nanti, anda dihadapkan dengan persaingan global,” penekananya. 
 
Ketua Umum Yayasan Ar Ridha, Rusli Efendi menilai hari itu merupakan hari yang bersejarah bagi Yayasan Ar Ridha dan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, karena satu-satunya wisuda S1 yang asli berada di ibu kota kabupaten, hanya wisuda yang dilaksanakan saat itu. 
 
Rusli Efensi sempat mengisahkan, Bupati Suyatno dengan posisi masih wakil bupati, meresmikan kuliah perdana, waktu itu MoU, tak jadi dan sekarang setelah menjadi bupati, MoU yang sudah 5 tahun dinantikan, terwujud. 
 
Mou itu meliputi pihak STAI Ar Ridha dengan Bupati Rokan Hilir, Kemenag Rokan Hilir, Dinas Pendidikan, PGRI Rokan Hilir dan BRI Cabang Bagansiapiapi, namun apa isi MoU tersebut, tidak dijelaskan secara rinci dalam acara itu. 
 
“Yayasan Ar Ridha sudah berulang tahun tanggal 17 Februari yang lalu, ulang tahun yang ke-15. Sudah memiliki TK, SD, MDA, SMP, SMA, yang diasuh dilembaga ini, seribu lebih. Mahasiswa, pada awalnya 629, tapi selanjutnya cup, kalau bahasa kami, alfa, ambil masa langkau (tinggal 480, red), karna keadaan ekonomi,” terang Rusli Efendi. 
 
Sementara itu, Ketua STAI Ar Ridha, Zulkifli Rusli mengatakan, suatu catatan sejarah, beberapa tahun yang lalu, Yayasan Ar Ridha, mendirikan sekolah tinggi yang disebut STAI Ar Ridha, menerima mahasiswa , hari ini disaksikan wisudawan bergembira. 
 
“Selama ini kita menyaksikan wisudawan putra-putri Rokan Hilir, kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi seperti di UIN, Unri dan di Medan, tetapi hari ini kita saksikan, wisudawan produk perguruan tinggi Rokan Hilir,” katanya bangga. (rtc/adv/pemkab)
Share
Berita Terkait
  • satu minggu lalu

    Bukan Isu ternyata, BPS Sebut ada 71 Ribu Perempuan Indonesia Tak Ingin Punya Anak atau Childfree

    Alasan perempuan Indonesia yang memilih childfree salah satunya karena financial
    <
  • 2 minggu lalu

    Kementerian Ketenagakerjaan Panggil Bos Sritex Pagi-pagi, Ada Apa?


    NASIONAL, - Kementerian Ketenagakerjaan memanggil
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified