RIAUONE.COM, ROHIL, ROC, - Terkait himbauan Bupati Rokan Hilir (Rohil)  H Suyatno agar masyarakat tidak mengalih-fungsikan lahan seperti yang dimuat di sejumlah media beberapa hari lalu, disinyalir telah dipolitisasi oleh pihak tertentu. Padahal himbauan Bupati tersebut ada kaitannya dengan kebijakan nasional agar masyarakat tidak serta merta mengalih-fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit.

 

"Bukan berarti pak bupati melarang kita untuk berkebun atau bertani,ini agar pangan kita tetap terjaga dengan baik, di mana Rohil selama ini dikenal sebagai wilayah penghasil padi, bahkan surplus. Ini karena kesuburan tanah. Jadi kalau ada yang bersikap miring terkait himbauan bupati ini, mari kita luruskan jangan pula dipolitisasi," himau Plt Sekda Rohil Drs H Surya Arfan MSi, baru-baru ini di Bagansiapiapi.

 

Menurut Plt Sekda, semasa Kadisbun Rohil dijabat Azwir M Noor, hasil produksi padi di Rohil sangat besar. Daerah penghasil padi seperti  Mukti Jaya, Teluk Pulau, Rimba Melintang, Pekaitan dan Kubu. 

 

Saat itu hasil padi sangat melimpah,  seperti halnya di Sungai Segajah, malahan hasil padinya banyak dijual ke luar Rohil seperti ke Sumut.

 

"Sekarang kita lihat apa yang ada sekarang, yang ada lahan ditumbuhi kelapa sawit dan sawit harganya juga tidak selalu stabil. Kemarin itu harganya turun sangat drastis hingga di bawah lima ratus rupiah, bahkan sering turun. Tapi kalau padi harganya cendrung stabil," katanya.

 

Plt Sekda mengatakan, ada bukti nyata kabupaten yang lain masih tetap bertahan bertani padi seperti di Kabupaten Siak. Sekda minta masyarakat agar melihat dan meluangkan waktunya bahwa di bagian kiri dan kanan jalan terlihat hamparan padi yang hijau dan sangat menggemaskan. (adv/hms/pnc).