- Home
- Riau Raya
- PLTBG Di Rantau Sakti, Rohul, Memanfaatkan Limbah Cair Dari Pabrik Kelapa Sawit PT ARP
Senin, 16 Mei 2016 07:52:00
PLTBG Di Rantau Sakti, Rohul, Memanfaatkan Limbah Cair Dari Pabrik Kelapa Sawit PT ARP
ROKAN HULU,RIAU -Tak semuanya Limbah dari pabrik berdampak buruk dan negatif bagi lingkungan, Contohnya limbah cair di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang biasa dianggap berbahaya, Kini bisa diolah menjadi sumber daya listrik dan juga bisa jadi pupuk biogas.
Seperti limbah dari proses produksi di PKS PT. Arya Rama Prakarsa (ARP) Desa Rantau Sakti, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
Limbah perusahaan ini justru berdampak positif bagi lingkungan dan kemajuan desa setempat setelah dikelola pihak Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBG), dengan investor PT. Pasedana Engineering Indonesia (PEI).
Plant Manager PLTBG Rantau Sakti, Jaya Lingga Prasetyo, Minggu (15/5/2016), mengatakan PLTBG di Rantau Sakti ini telah menjadi pilot project sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia.
Berkat dukungan Pemerintah Kabupaten Rohul dan pemerintah pusat, pembangkit ini telah menjadi studi banding mahasiswa, dan pemerintah daerah dari dalam dan luar Provinsi Riau.
PLTBG di Rantau Sakti diresmikan oleh Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI) Ir. Susilo Siswoutomo pada 16 September 2014 silam, Ungkap Jaya Lingga Prasetyo.
"Selama lebih kurang dua tahun beroperasi, keberadaan PLTBG (Rantau Sakti) sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak, terutama di sektor perekonomian," jelasnya.
Perkembangan PLTBG berkapasitas 1 Mega Watt (MW) kini sudah melayani pelanggan di tiga desa sekitar, yaitu Desa Tanjung Medan, Rantau Kasai, dan Desa Rantau Sakti sendiri.
Menurut Jaya, Sampai Mei 2016, pelanggan yang sudah menikmati listrik dari PLTBG Rantau Sakti di tiga desa ini sudah mencapai 2.700 kepala keluarga.
Hal ini juga tidak terlepas dari kebaikan PT. ARP yang dengan suka rela memberikan limbah cair atau POME nya untuk PLTBG.
Kepala Desa Rantau Sakti, Purwadi ST, mengakui pasca dibangunnya PLTBG di desanya, kini desanya berkembang pesat, terutama di sektor ekonomi.
Masyarakat sudah bisa manfaatkan listrik untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) seperti bengkel, serta aktivitas rumah tangga.
Berkat bantuan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan PT. PEI selaku investor, diakui Purwadi, ekonomi masyarakat tiga desa di Tambusai Utara tumbuh dan berkembang, Listrik dari PLTBG bisa dinikmati selama 24 jam.
"Jadi saat ini masyarakat banyak yang membuka usaha, Tentu ini membangkitkan sektor ekonomi masyarakat," kata Purwadi.
Selain meningkatnya pertumbuhan UMKM, Purwadi mengakui pihak pemerintah desa dan Plant Manager PLTBG Jaya, tengah menguji limbah sawit sisa proses PLTBG dijadikan pupuk untuk untuk tanaman perkebunan masyarakat, seperti kelapa sawit dan buah buahan.
Pupuk ini akan diberi nama "pupuk organik cair eks biogas". Dari hasil uji sudah menunjukan perkembangan positif, Terbukti tanaman yang sudah diberi pupuk biogas ini tumbuh subur.
Dalam tahap awal, dari 200 ribu liter limbah cair atau POME dari PT. ARP, pihak desa dan PLTBG akan memproduksi pupuk cair organik, sekitar 5.000 liter per hari.
Mewakili masyarakat Rantau Sakti, Purwadi berterima kasih kepada pihak PT. ARP telah memberikan limbah cairnya untuk dipakai menjadi bahan baku PLTBG dan pupuk Biogas, Ia menilai perusahaan ini ikut dalam membangun desanya.
"Desa kita bisa maju dan berkembang seperti sekarang, berkat limbah dari PT. Arya Rama Prakarsa. Kalau tak ada perusahaan ini, tidak mungkin desa kami semaju seperti sekarang," terangnya.
Purwadi mengharapkan masyarakat di desanya ikut menjaga ketentraman, serta bersama dalam menjaga aset milik masyarakat Desa Rantau Sakti.
Manager PT. ARP Supriadi, menyatakan pihaknya akan memberikan limbah cair untuk dipakai sebagai bahan baku PLTBG dan pupuk cair organik.
"Ini merupakan kontribusi perusahaan kami untuk mensejahterakan masyarakat setempat, Selain itu, program rutin dari perusahaan seperti CSR, CD dan program sosial lain tetap dilakukan," jelas Supriadi. (sur/roc).
Share
Berita Terkait
Komentar