Senin, 04 Juli 2016 04:11:00
Petani Karet Menjerit Lantaran Harga Getah Terpuruk Sudah 3 Tahun
Surya Patrianto
ROKAN HULU, RIAU, Riauone.com -- Petani Karet di Desa Airpanas kecamatan Pendalian IV Koto mengeluh berkepanjangan disebabkan harga getah tak kunjung stabil. Semenjak bulan Mei 2014 harga getah dibawah 10 ribu.
Iin Fina (46) warga desa Airpanas blok 12 ibu dari 3 anak ini, kerja sebagai buruh deres karet, kerjaannya Tetap mereka geluti untuk biaya hidup keluarganya dan biaya sekolah kedua anaknya, penghasilan mereka hanya 400 Ribu perminggu sedangkan Harga bahan pokok semakin melonjak terus. Mereka bekerja dibantu oleh anak sulungnya, sebab Suaminya Prayitno (50) sudah 2 tahun lebih tak bisa kerja karena mengidap suatu penyakit.
Sedangkan Sudi (62) warga desa Airpanas blok 12, seorang pemilik kebun karet dengan luas 3 Hektar ini. Dari Hasil kebunnya belum bisa memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga mencari tambahan sebagai buruh deres karet di kebun orang lain, sehingga dapat tambahan 100 ribu perminggu.
Ketua KUD Wisma Tani Desa Airpanas Kecamatan Pendalian IV Koto Masrul mengatakan Dalam Tender getah Karet pada hari Sabtu (2/7/16) pukul 15:00 WIB, yang dilaksanakan Lapangan Tender KUD Wisma Tani. Harga Tertinggi dari 7orang peserta tender yaitu Rp. 7.015 getah tanpa kotoran kulit kayu, dimenangkan oleh Tono.
" murahnya harga getah karet yang sudah terjadi 3 tahun ini berpengaruh terhadap pendapatan Koperasi baik dari hasil simpan pinjam maupun menurunnya produksi" lanjut Masrul
Harga getah pernah tertinggi di Desa ini mencapai 25 Ribu per kilo. Kini hanya jadi kenangan, murahnya harga getah berdampak pada kemajuan KUD pasalnya peminjam yang biasanya melunasi cicilann pinjamannya waktu 5 bulan, kini dengan murahnya harga getah waktunya bertambah hingga 9 sampai 10 bulan baru lunas.papar masrul kembali.
Tentang menurunnya produksi getah disebabkan oleh faktor usia tanaman yang sudah tua juga banyak yang sudah mati disebabkan jamur akar putih dan pekerja buruh deres karet kini beralih profesi. Disebabkan tidak mencukupi penghasilan dari buruh deres getah karet, pungkas Masrul.(Sur)
Share
Berita Terkait
Impor Beras, Pemerintah tak Beli Beras Petani? Harga Beras di Indonesia Mahal tapi Pendapatan Petani Rendah
NASIONAL, - Bank Dunia menyebutkan, harga beras d
Gairah Ojol di Bengkalis, Dampak UPPB Harga Karet Di Bengkalis Naik Signifikan
BENGKALIS - Dampak dibentuknya UPPB (Unit Pengola
Petani Karet Goyah, Pabrik Karet RI Bertumbangan, Pengusaha Ingatkan Ancaman dari Eropa
NASIONAL, BISNIS, - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo)
Malang-nya Nasib Petani Padi di Indonesia, Pemerintah Resmi Putuskan Impor beras 2 Juta Ton
NASIONAL, BISNIS, - Pemerintah resmi memutuskan untuk kembali impor beras. Volume impor beras kali ini mencapai 2 juta ton.
Berdasarkan salinan surat penugasan yang diteri
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified