Selasa, 01 Desember 2020 10:34:00
Alfedri Skak Mesa SAA di Debat Publik Cabup-Cawabup Siak
RIAUONE.COM,SIAK- Ballroom hotel Novotel tempat berlangsungnya debat publik calon bupati-wakil bupati Siak pada Pilkada 2020 berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, Senin (30/11/2020) malam di Pekanbaru. Debat dipandu presenter Muhammad Rizal ini dimulai pukul 19.30 WIB.
Pasangan nomor urut 1, Sayed Abubakar A Assegaf - Reni Nurita menjadi pasangan pertama yang memasuki ruangan. Kemudian disusul oleh pasangan nomor urut 3, Said Arid Fadillah -Sujarwo dan pasangan nomor urut 2 Alfedri -Husni.
Pemandangan yang menarik perhatian adalah kostum Alfedri -Husni. Pasangan ini memakai baju kaos biru gelap dengan tulisan berwarna putih. Tulisan pada baju Alfedri tertulis "Memberi solusi bukan janji" sedangkan tulisan pada baju Husni yakni "slogan jadi tindakan". Sementara pakaian Sayed-Reni kemeja hitam putih dan Reni berbaji kurung putih dan pakaian Airf-Jarwo memakai baju Melayu berwarna putih.
Pada segmen pertama, masing-masing Paslon membacakan visi misinya dimulai dari nomor urut 1, 2 dan 3. Setelah membacakan visi misi, baru masuk kepertanyaan yang dipilih oleh Paslon. Moderator menyediakan amplop bersegel dengan kode abjad ABC, yang diminta kepada calon untuk memilihnya. Di dalam amplop tersebut berisi pertanyaan sesuai tema.
Sesi pertama dibahas tentang Kebijakan Paslon menyiapkan bonus demografi. Sebab pada 2030 ada 273ribu usia produktif di kabupaten Siak.
Untuk menjawab itu, Paslon nomor urut 1 menyampaikan generasi penerus harus diperhatikan sungguh -sungguh. Seperti menyiapkan sarana pendidikan dan penanaman akhlakul karimah. Namun, Sayed juga mengatakan banyak anak putus sekolah di Siak.
Namun hal tersebut dibantah oleh paslon nomor 2, Alfedri. Alfedri kembali mempertanyakan data anak putus sekolah kepada Sayed Abubakar Assegaf.
"Mana datanya. Hari ini tidak ada anak Siak yang tidak sekolah, kita sudah menyediakan wajib belajar 12 tahun dan beasiswa," kata dia.
Tanggapan yang sama juga diperkuat oleh Paslon nomor 3, Said Arif Fadillah. Ia menyatakan secara tegas anak di
Kabupaten Siak sudah lama wajib belajar 12 tahun.
"Yang harus ada itu kedepan harus ada tempat bermain di kampung kampung.
Bahaya narkoba menjadi perhatian bersama, supaya generasi penerus bisa menjadi perhatian bersama," kata dia.
Segmen kedua dibahas adalah tentang pendidikan dan pendpaatan perkapita. Terkait hal ini, moderator sempat menegur Sayed Abubakar A Assegaf karena menyerang personal Alfedri. Sayed awalnya mengatakan, sudah 10 tahun Alfedri menjabat belum ada sarjana lulusan luar negeri yang dipekerjakan di Siak.
"Mohon fokus ke topik pembahasan. Tidak boleh mendiskreditkan calon, tapi tanggapi saja ide dan gagasannya," kata moderator.
Pada kesempatan itu, Sayed juga menyampaikan belum ada sarjana yang betul-betul berkualitas yang memberikan kontribusi di Siak.
"Saya belum pernah menemukan sarjana yang berkualitas yang memberikan kontribusi untuk masyarakat," kata Sayed.
Pada segmen yang sama, Alfedri langsung skak mesa pernyataan Sayed terkait tidak adanya pekerja lokal di BOB. Alfedri menjawab bahwa di 70 persen pekerja di BOB adalah anak lokal.
Pada debat ini, Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) juga menjadi topik pembahasan. Said Arif mengatakan nulai 2011 sudah ada kegiatan di sana. Namun ia menyoroti masalah infrastruktur jalan ke KITB. Arif -Jarwo meyakini sinergitas antara kabupaten, provinsi dan pusat akan mampu menyelesaikan persoalan itu. Selain itu Arif-Jarwo juga mengedepankan pentingnya BUP di KITB.
Sementara menurut Paslon nomor 2 Husni megedepankan KITB bukan hanya bicara BUP. Ia menilai jawaban Said Arif tidak terlalu mengena ke substansi pertanyaan.
"Terpenting itu bagaimana investor masuk ke KITB. Kita harus bicara strategi terkait hal ini," kata Husni.
Debat publik ini masih berlangsung saat tulisan ini ditulis.
Visi nomor 1.
Membangun kabupaten Siak sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru yang berwawasan nusantara dengan menjunjung tinggi nilai nilai agama dalam balutan bingkai budaya melayu
Visi nomor 2.
Terwujudnya kabupaten Siak yang amanah sejahtera dan lestari dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya mwlayu.
Visi Nomor 3.
Menjadi kabupaten unggul yang berbasis budaya melayu dan agamis 2026
Laporan: Masroni