- Home
- Serbaserbi
- Apa Saja Yang Perlu Disiapkan untuk Membuat Toko Online
Selasa, 08 Desember 2020 16:45:00
Apa Saja Yang Perlu Disiapkan untuk Membuat Toko Online
BISNIS, - Pandemi Covid-19 atau Corona yang telah berlangsung di Indonesia sejak bulan Maret 2020 mau tidak mau menghantam berbagai sektor kehidupan. Salah satu sektor yang terhantam adalah sektor ekonomi. Akibatnya, banyak perusahaan yang merugi dan terpaksa merumahkan para karyawannya. Banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan sebagai dampak dari pandemi Covid-19 atau Corona.
Meski begitu, kehilangan pekerjaan bukanlah akhir dari segalanya loh. Bahkan, saat ini tidak sedikit orang yang akhirnya beralih pekerjaan di tengah pandemi Covid-19 atau Corona. Dari awalnya karyawan swasta berubah jadi wiraswasta. Salah satu bisnis yang terbilang menjanjikan di tengah pandemi Covid-19 atau Corona adalah toko online.
Pasalnya, masa pandemi Covid-19 atau Corona mau tidak mau mengharuskan masyarakat lebih banyak beraktivitas di dalam rumah. Alhasil, banyak orang yang lebih suka belanja online untuk berbagai kebutuhan. Tidak heran, transaksi belanja online pun semakin terasa meningkat selama masa pandemi Covid-19 atau Corona.
Apalagi, kebiasaan masyarakat dalam berbelanja yang dahulu serba offline, kini sudah berubah seiring meningkatnya penetrasi internet di Indonesia. Kegiatan perdagangan dari Sabang hingga Merauke pun bisa dilakukan dengan instan.
Meski potensi toko online dalam menggerakkan ekonomi sangat besar, hingga sekarang masih banyak pelaku usaha yang belum mau membuat toko online untuk memasarkan produk-produknya. Alasannya pun bermacam-macam, mulai dari belum menguasai teknologi terkini hingga rendahnya kepercayaan terhadap aspek keamanan dari toko onlin.
Bisa disimpulkan, kalau masih ada ketidaktahuan atau ketidakpahaman masih menjadi alasan utama yang membuat mereka ragu terjun ke dunia online. Padahal, memulai usaha dalam dunia maya dengan membuat toko online tidaklah sulit. Semua orang bisa melakukannya asalkan mereka memiliki sumber informasi yang tepat, alat untuk melakukannya, dan keinginan untuk mempelajari hal baru.
Perbedaan Toko Online, Marketplace, dan E-Commerce
Nah, sebelum membuat toko online milikmu sendiri, ada baiknya jika kamu mengetahui terlebih dahulu perbedaan dari toko online, marketplace, dan e-commerce. Meski sering dianggap serupa, ketiganya sebenarnya berbeda. Lantas, apa saja perbedaannya? Berikut penjelasannya!
• Toko Online
Toko online yang sering juga disebut sebagai “online shop” merupakan medium berbelanja online yang mengandalkan media sosial atau website. Oleh karena itu, toko online bisa dibuat dalam wujud marketplace maupun e-commerce.
• Marketplace
Marketplace adalah media yang digunakan oleh pedagang online untuk menjajakan barang dagangannya. Di marketplace, para penjual dan pembeli barang wajib mempunyai akun atau kontak yang dapat dihubungi. Biasanya, marketplace lebih dipercaya karena semua toko bernaung dalam sebuah marketplace. Beberapa contoh marketplace di Indonesia yaitu Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee.
Perlu kamu tahu, saat ini, media sosial Instagram juga sudah menyediakan marketplace bagi para pengguna yang ingin berjualan online, yaitu melalui Instagram Shopping. Jika kamu pernah melihat beberapa konten Instagram yang menampilkan harga produk di gambar, itulah yang disebut dengan Instagram Shopping.
• E-Commerce
E-Commerce adalah media berjualan online yang lebih mengerucut dari toko online. Jika toko online mencakup semua media yang digunakan secara online, lain halnya dengan e-commerce yang berupa website untuk menjual barang secara online. Inilah yang disebut juga dengan website toko online.
Bagaimana tidak, melalui e-commerce, kamu bisa melihat katalog, mengenal brand atau toko yang menawarkan produk, bahkan menyimpan biodata diri, dan melakukan pembelian langsung dari website yang sama. Beberapa contoh e-commerce di Indonesia adalah Blibli.com, Lazada, dan Zalora.
Hal yang Perlu Disiapkan untuk Membuka Toko Online
Perlu diingat, merintis sebuah bisnis akan menjadi suatu hal baru yang seru dan menantang. Terlebih lagi jika kamu belum memiliki pengalaman dalam hal berbisnis. Banyak orang yang sebenarnya memiliki ide dan tertarik akan dunia bisnis, namun belum tahu cara tepat untuk memulainya. Pikiran negatif akan gagalnya usaha atau kesulitan lainnya, terkadang masih menjadi belenggu.
Hal ini kerap terjadi ketika ingin membuat bisnis dalam bentuk apa pun, termasuk membuka toko online. Meski begitu, membuat toko online sebenarnya tidak sesulit apa yang kamu bayangkan. Kamu hanya perlu menyiapkan beberapa hal yang menyangkut produk dan platform online yang ingin digunakan saja.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa hal yang perlu dipersiapkan ketika ingin membuka toko online:
1. Ciptakan Nama yang Menarik untuk Toko Online Milikmu
Dalam menentukan nama toko online, kamu bisa merujuk nama toko offline milikmu, dengan asumi nama tersebut belum digunakan oleh toko online lainnya. Untuk itu, siapkan beberapa daftar nama yang sekiranya cocok menggambarkan bisnis milikmu, kemudian lakukan penelusuran di internet guna memastikan tak ada toko yang sama.
Jika kamu memilih nama yang telah lebih dahulu digunakan oleh bisnis lainnya, maka itu bisa membingungkan pelanggan. Selain itu, ada kemungkinan sang pemilik nama akan melayangkan protes atau gugatan ke kamu di masa mendatang.
Oleh karena itu, demi mencegah masalah yang timbul di kemudian hari, pastikan nama yang kamu pilih untuk toko online milikmu ini benar-benar belum digunakan sama sekali. Perlu dingat, nama toko sendiri menjadi kunci pertama bagaimana kesuksesan toko online kamu. Maka dari itu sebaiknya gunakan nama toko yang singkat dan relevan dengan produk yang kamu jual.
Dalam membuat namanya, kamu juga bisa mengikuti cara ini untuk menentukan nama toko tersebut:
• (Merek Kamu) + (produk utama). Contoh: BobaYummy
• (Kata kerja) + (produk utama). Contoh: CariTravel
• (Merek Kamu) + (nama industri). Contoh: RajaPrinting
• (Kata kerja) + (merek Kamu). Contoh: PemasanganIT
• (Kata kerja) + (produk utama) + (kota) : JasaFotografiJakarta
2. Siapkan Domain yang Sesuai untuk Toko Online Milikmu
Pemilihan nama toko online juga tentunya sangat berpengaruh pada domain yang harus kamu beli di kemudian hari. Dalam jagat maya, domain ini semacam alamat yang memudahkan pengguna internet dalam menemukan bisnis milikmu. Tanpa adanya domain yang mudah diingat, maka toko online milikmu akan sulit berkembang.
Secara garis besar, domain terdiri dari tiga jenis domain yaitu top level domain (TLD), second level domain (SLD), dan third level domain (TLD). Top level domain adalah ekstensi yang digunakan pada sebuah alamat website.
Sedangkan Second level domain diisi oleh nama instansi, toko, atau perusahaan itu sendiri. Untuk third level domain sendiri terletak di depan second level domain dan digunakan jika kamu ingin memiliki halaman tersendiri.
3. Tentukan Produk yang Ingin Dijual dan Buatlah Packaging Menarik
Setiap toko, baik online maupun offline tentunya harus memiliki produk yang dijual. Namun, menentukan produk apa yang dijual saja belum cukup. Kamu juga harus mampu mengemas produk tersebut dan menampilkannya dengan baik supaya pelanggan jadi tertarik untuk membelinya.
Untuk itu, lakukan sesi pemotretan untuk produk yang akan kamu jual. Sesi pemotretan ini bisa melibatkan model atau pun tidak, tergantung dari budget dan konsep yang ingin kamu usung.
Meski begitu, pastikan juga supaya pemotretan dilakukan secara benar agar pelanggan bisa melihat dengan jelas barang yang akan mereka beli. Jangan lupa untuk sertakan penjelasan tentang produk tersebut. Buatlah secara singkat dengan mengutamakan key selling points dari masing-masing produk.
4. Tentukan Demografi Konsumen dari Toko Online Milikmu
Dalam berbisnis, beriklan sudah menjadi hal yang wajib dilakukan. Beriklan tentu menjadi hal yang wajib dilakukan juga ketika ingin membuat toko online. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, toko online akan memungkinkan kamu dalam melakukan targeting ads untuk memastikan iklan milikmu sampai ke orang yang tepat. Untuk itu, kamu harus tahu betul demografi yang tepat untuk toko online milikmu.
Ketika ingin menentukan demografi, untuk Facebook Ads misalnya, bisa berdasarkan negara, jenis kelamin, rentang usia, pendidikan, dan status hubungan. Supaya iklan kamu lebih persuasif, siapkan juga ad copy dan juga gambar iklan yang sesuai. Ingat, masing-masing demografi memiliki karakteristiknya masing-masing sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda.
Contohnya, jika kamu menawarkan streetwear yang umum digunakan oleh anak muda. Maka dari itu, kamu perlu membuat ad copy dan gambar iklan yang mampu memikat anak muda usia 17-25 tahun dengan menyesuaikan jenis kelaminnya.
Ingat, laki-laki dan perempuan memiliki ketertarikan yang berbeda, jadi butuh pendekatan yang berbeda. Oleh karena itu, selalu evaluasi setiap kali kamu beriklan untuk mencari formula yang tepat dari target pasar toko online milikmu.
5. Ciptakan Konten Menarik Untuk Menarik Traffic Ke Toko Online Milikmu
Sejak dulu hingga sekarang, terdapat suatu ungkapan yang menyatakan bahwa “Content is A King”. Ungkapan ini tidaklah salah. Saat ini, konten adalah raja. Semua orang mengonsumsi ratusan konten setiap harinya, mulai pagi hingga malam hari. Maka dari itu, konten menjadi magnet yang tepat untuk menarik traffic menuju toko online milikmu.
Dalam menentukan konten yang ingin dibuat, kamu bebas memilih apakah ingin konten yang khusus untuk di website toko online saja, khusus untuk media sosial, atau keduanya. Saat ini kebanyakan toko online menjalankan keduanya, yaitu membuat konten blog di website toko online untuk meningkatkan awareness sekaligus product knowledge dan membuat konten di halaman media sosial sebagai ajang promosi.
Dalam membuat artikel untuk blog di website, kamu bisa membaginya ke dalam beberapa kategori. Contohnya, jika membuat toko online untuk berjualan gadget. Maka langkah yang dapat kamu lakukan adalah membuat kategori gadget news, gadget review, dan gadget tips.
Jangan lupa untuk menerapkan kaidah-kaidah SEO dalam pembuatan konten artikelnya. Hal ini untuk membantu toko online milikmu masuk dalam hasil pencarian Google. Untuk itu, jika kamu belum menguasai teknik penulisan SEO, bisa mencari jasa content writer yang sudah berpengalaman.
Sementara untuk konten media sosial, kamu harus menerapkan pendekatan yang berbeda. Sebaiknya kamu berfokus pada konten-konten berbentuk visual dengan sedikit atau tanpa wording sama sekali. Dalam penulisan caption, sebaiknya langsung pada ke intinya saja.
Tidak perlu penjelasan bertele-tele dan sebaiknya disertai kalimat aksi atau call to action. Harapannya, dengan adanya kalimat aksi ini, pembaca bisa semakin tertarik membeli produk-produk di toko online milikmu.
Nah, setelah melakukan langkah-langkah persiapan di atas, kamu bisa membangun website untuk toko online milikmu. Dimulai dari membeli domain, hosting, hingga membangun desain layout website sesuai keinginan. Selamat mencoba!. (*).