Senin, 01 Desember 2014 19:26:00

"Tertegun"

Marzuli
Aku tertegun memagun...
Hitam putih jagad raya biru memukau
Bersimpuh kaku di kedua kaki ku
Merayu menghiba sekehendak paras
Tiada penat selubungi hasrat menyirat
Berkeletah pada pandangan tak terias
Tersurat di dekapan maya kias berkias
 
Lantas ...
Didalam senyum kau tawarkan pilihan
Pada ku di celah-celah kilauan fatamorgana
Kaca, intan, juga permata tak lelah kau sibak
Isyaratkan ku seribu makna di keruhnya waktu
Juga semua jurang tak terpandang
Sedia menerkam dikala leka mendekap
 
Aku semakin tertegun ...
Di pangkuan gemulainya canda
Mengguris teduhnya hati dingin merindang
Menghiris bening-bening tatapan kering makin kerontang
Menguji kesetiaan tak berbias sadar
Pesongkan kejujuran yang dalam tertanam
 
Jauh ...
Ku harap pergilah dia menjauh
Diam di sebalik gunung ganang menjulang
Usah diracau setia berpilin tersimpul
Erat di dakapan pesona mesra
Hangatkan hati hati yang merindu
 
Atau ...
Taat setialah saja dikau disana
Di samuderanya belantara puja yang luas
Membelah denyut-denyut nadi merekah memerah
Diantara degupan hayalan ku
Tebal mengental menembus langit
 
Maka ...
Biarkanlah saja ku disini di sunyinya malam
Serasi pada setiap detik yang berdenting
Akur di hening membalut mimpi
Bertemankan nyanyian hati bintang gemintang
Beradu di manisnya budi semerbak wangi.*
 
Pulau Rindu, 1 Desember 2014. (#riauonecom)
 
Marzuli Ridwan Al-Bantany, lahir di Bantan Air, Bengkalis pada 16 September 1977, Pencinta seni sastra dan menulis cerpen. Tercatat sebagai alumni IAIN Susqa Pekanbaru tamat tahun 2002. Pernah menjadi wartawan di Harian Pagi Riau Tribune, Harian Pagi KORAN RIAU, dan Pesisir Pos. Sekarang Marzuli Ridwan Al-Bantany salah seorang tim kreatif di Harian Umum Bengkalis Pos.

 

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified