- Home
- Sport
- Gegara Wasit Ugal-ugalan, Bahrain Diejek Media Korea Selatan Pengecut Gegara Takut Main di Markas Timnas Indonesia
Minggu, 20 Oktober 2024 12:30:00
Gegara Wasit Ugal-ugalan, Bahrain Diejek Media Korea Selatan Pengecut Gegara Takut Main di Markas Timnas Indonesia
BOLLA, - Media Korea Selatan mengejek Timnas Sepakbola Bahrain pengecut. Hal tersebut lantaran Timnas Bahrain dinilai takut bermain di markas Timnas Indonesia.
Apalagi mereka beralasan keselamatan para pemainnya.
Seperti diketahui, Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) mengajukan untuk pindah venue kepada AFC saat melawan Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari Indonesia ke negara lain demi keselamatan skuad timnas Bahrain.
Dijadwalkan, Bahrain akan bertandang ke markas Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), pada pertandingan lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan digelar 25 Maret 2025 mendatang.
Namun sebelum melakukan pertandingan tersebut, Bahrain memohon kepada AFC untuk pindah venue.
Permohonan itu disampaikan BFA melalui pernyataan resmi yang dirilis di akun Instagram Asosiasi Sepak Bola Bahrain pada Rabu (16/10) malam WIB.
Pihak BFA mengklaim telah mendapat ancaman dari masyarakat Indonesia buntut hasil imbang 2-2 pada pertemuan pertama matchday ketiga pada 10 Oktober lalu.
Kala itu, suporter Timnas Indonesia dibuat kecewa setelah tim kebanggannya gagal meraih kemenangan setelah adanya keputusan yang janggal dari wasit.
Bahkan, Bahrain disebut main mata dengan wasit Ahmed Al Kaf agar terhindar dari kekelahan saat lawan Timnas Indonesia.
Kala itu, wasit Ahmed Al Kaf kerap meniup peluit saat pemain Bahrain terjatuh usai berbenturan dengan pemain Timnas Indonesia.
Keputusan wasit asal Oman yang paling bikin geleng-geleng adalah menambah waktu injury time dari enam menit menjadi 10 menit yang membuat tuan rumah bisa mencetak gol pada menit 90+9.
Kejadian tersebut pun membuat fans Timnas Indonesia emosi dan menyerang media sosial Bahrain.
Hal itulah yang menjadi alasan Bahrain minta pindah venue pertandingan saat melawan Timnas Indonesia nanti.
Menanggapi hal tersebut, media asal Korea Selatan pun merespons soal keputusan Bahrain.
Menurut media Korea Selatan, tindakan yang dilakukan Bahrain tersebut adalah pengecut.
"Bahrain yang membuat marah Shin Tae-yong, kini mengajukan permintaan pengecut untuk meminta pertandingan tersebut digelar di negara ketiga (tempat netral)," tulis media Korea Selaran, OSEN dalam judul.
Lebih lanjut, Osen memprediksi permintaan Bahrain tersebut berpeluang ditolak FIFA.
Sebab, Indonesia merupakan negara yang aman dan tidak sedang berperang seperti Iran dan Palestina.
"FIFA dan AFC mengizinkan negara ketiga menjadi tuan rumah jika ada keadaan yang tidak dapat dihindari, contohnya negara yang sedang berperang seperti Iran dan Palestina."
"Laga tandang Korea ke Palestina pada bulan November juga kemungkinan besar akan digelar di negara lain di Timur Tengah."
"Tampaknya permintaan Bahrain untuk menggelar laga melawan timnas Indonesia di negara lain akan ditolak," tulis Osen.
Di sisi lain, Konfederasi sepakbola Asia, AFC merespon surat permohonan Bahrain tersebut.
"Konfederasi sepakbola Asia (AFC) telah mengetahui kekhawatiran yang disampaikan Asosiasi Sepakbola Bahrain (BFA) atas keselamatan dan keamanan timnas mereka pada laga tandang grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Indonesia yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025," tulis AFC dalam situs resminya, Jumat (18/10/2024).
"AFC memandang masalah ini secara serius dan berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan seluruh pemain, ofisial dan fans terhadap segala macam pelecehan dan ancaman,"
"AFC akan mendiskusikan masalah ini lebih jauh dengan FIFA, BFA dan Asosiasi Sepakbola Indonesia (PSSI) untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin untuk seluruh pemangku kepentingan dalam laga tersebut," terang AFC.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo yang mengetahui kabar tersebut meminta kepada warganet Indonesia untuk tetap tenang.
Ia berharap warganet tidak terus menyerang sehingga Timnas Bahrain bisa tetap ingin main di Indonesia.
"Tetap warganet, dalam era berdemokrasi digital, kita boleh memberikan keluh kesah dan menyampaikan pendapat, tapi saya minta semua yang disampaikan itu dalam koridornya,," kata Menpora Dito.
"Jadi jangan sampai nanti apa yang sudah disampaikan Bahrain, ketakutan, keamanan, segala macam, ini gara-gara kita tidak dalam koridor," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Takut Main di Markas Timnas Indonesia, Bahrain Diejek Media Korea Selatan sebagai Pengecut. **
Share
Komentar