• Home
  • Sport
  • Protes Kasus Rohingya, Malaysia Ancam Mundur dari Piala AFF 2016
Kamis, 24 November 2016 12:06:00

Protes Kasus Rohingya, Malaysia Ancam Mundur dari Piala AFF 2016

pemain malaysia.
JAKARTA, - Malaysia mengancam mundur dari keikusertaaan mereka di Piala AFF 2016 yang berlangsung di Filipina dan Myanmar. Langkah ini diambil Malaysia sebagai bentuk protes terhadap perlakuan Pemerintah Myanmar terhadap etnis muslim Rohingya.
 
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin melalui akun twitter pribadinya pada Rabu (23/11/2016),  mengungkapkan sudah mengangkat persoalan ini saat rapat kabinet pada pekan lalu. Ia juga menuturkan keputusan soal persoalan ini baru akan diputuskan pada rapat kabinet, Jumat (25/11/2016).
 
"Keputusan ini berdasarkan pada laporan terbaru dari Rakhine yang menunjukkan bukti kekerasan, yang dilaporkan memperlihatkan adanya pembantaian," kata Khairy.
 
"Namun, apapun yang diputuskan kabinet, kami harus terus menyuarakan hal ini," ia menambahkan.
 
Ancaman untuk mundur dari Piala AFF 2016 ini sebenarnya bertentangan dengan kebijakan non-intervensi dalam negeri yang disepakati anggota-anggota ASEAN. Bukan itu saja, sanksi FIFA juga membayangi Malaysia karena sesuai statuta setiap anggota diminta selalu bersikap netral.
 
Juru bicara FIFA di Zurich kepada Reuters menegaskan masih terus memantau situasi yang terjadi dan belum bisa memberikan komentar apapun terkait ancaman mundur dari klub berjuluk Harimau Malaya tersebut.
 
Malaysia baru saja tampil pada matchday kedua Grup B Piala AFF 2016, Rabu (23/11/2016). Dalam laga melawan Vietnam, Amri Yahyah dan kawan-kawan harus menelan kekalahan 0-1 melawan tim dari Negeri Paman Ho di Stadion Thuwunna, Yangon, Rabu sore.
 
Kans Malaysia untuk lolos ke semifinal Piala AFF 2016 masih terbuka jika pada laga terakhir berhasil mengalahkan Myanmar di Stadion Thuwunna, Yangon, Sabtu (26/11/2016). Saat ini, Malaysia menempati posisi kedua klasemen sementara dengan mengoleksi tiga poin. (bol/*).
Share
Berita Terkait
  • 6 tahun lalu

    Jalani Kurungan 500 Hari, dua wartawan Reuters yang ungkap pembunuhan warga Rohingya Bebas

    LUARNEGERI, - Wa Lone dan Kya Soe Oo dihukum berdasarkan Undang-Undang Kerahasiaan Resmi dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada September lalu.

    Dua wartawan kantor

  • 7 tahun lalu

    Presiden Erdogan sebut pembunuhan kaum Rohingya di Myanmar genosida

    DUNIA, - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada Jumat bahwa kematian ratusan orang Rohingya di Myanmar selama sepekan terakhir merupakan genosida yang ditujukan ke k
  • 8 tahun lalu

    Indonesia akan Dirikan Rumah Sakit Masyarakat Rohingya Myanmar

    MANILA, - Indonesia akan membangun rumah sakit di atas tanah seluas 4.000 meter persegi sebagai bentuk bantuan kesehatan jangka panjang bagi kelompok masyarakat terpinggirk
  • 8 tahun lalu

    Menlu Malaysia akan Bertanya Apakah Militer Myanmar Lakukan Genosida?

    JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman juga akan menghadiri pertemuan Asean Retreat di Yangon. Ia mengatakan akan mengajukan pertanyaan-pernyataan keras terhad
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified