Rabu, 05 Mei 2021 09:34:00
Pengusaha Asal Malaysia ini Jadi Pemilik PSPS Riau, Akan Kerjasama dengan Kelantan FC
SPORT, BOLLA, - Berikut profil Norizam Tukiman, pengusaha asal Malaysia yang menjadi pemilik klub Liga 2 Indonesia, PSPS Riau.
Norizam Tukiman memperkenalkan diri sebagai pemilik PSPS Riau di Hotel Premiere, Pekanbaru, Senin (3/5/2021).
Perkenalan diri yang dilakukan Norizam Tukiman sekaligus menjawab pertanyaan yang sempat gaduh beberapa waktu lalu.
Pengusaha yang terkenal di Malaysia tersebut membuat sempat membuat publik heboh dengan keputusanya.
Ia memutuskan menolak posisi jabatan di kompetisi Negeri Jiran dan memilih fokus dengan proses pembelian klub Liga 2 Indonesia.
Hal ini akhirnya terjawab setelah Norizam Tukiman diperkenalkan menjadi pemilik klub berjuluk Askar Bertuah.
Kiprah Norizam Tukiman di dunia sepak bola bukanlah yang pertama kali, ia sebelumnya sukses menyelematkan finansial Kelantan FC.
Klub yang berada di kasta kedua Malaysia tersebut diambil alih olehnya, pada Semptember tahun 2020 lalu.
Dalam hal mengurusi Kelantan FC, Norizam Tukiman menunjukan keseriusannya dengan melunasi beberapa hutang yang dimiliki klub tersebut.
Menurut penulusuran yang dilakukan Tribunnews, Norizam Tukiman membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk memiliki Kelantan FC.
Dirinya total mengeluarkan biaya sebesar 6,8 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 23,9 miliar.
Setelah merogoh kocek cukup banyak, Norizam Tukiman kembali melakukan langkah nyata dengan melunasi hutang klub.
Ia berhasil membebaskan The Red Warriors, julukan Kelantan FC, dari hutang sebanyak 3,8 juta ringgit Malaysia sekitar Rp 13,3 milliar.
Bahkan ia juga termasuk tunggakan yang menyangkut ke FIFA dan dua lembaga di Malaysia.
Di saat yang sama, Norizam juga menjelaskan tunggakan gaji skuad Piala Presiden dan Pemuda untuk musim 2019 dan 2020 senilai 195.476 ribu ringgit.
Pria yang akrab disapa Zamsham pun angkat bicara mengenai rencana besarnya memiliki PSPS Riau.
Zamsaham yakin bahwa investasinya di sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun mendatang akan menunjukan hasil.
"Industri sepak bola Indonesia bakal bergeliat seperti halnya ekonomi negara itu pada 2024," ujar Norizam kepada New Straits Times yang dikutip dari Bolanas.bolasport.
"Itulah mengapa saya berinvestasi sekarang, kami membangun Kelantan FC dan PSPS Riau di bawah bendera The Red Warriors," tambahnya.
Norizam menjanjikan dua klub miliknya itu akan saling bekerja sama.
Kelantan FC saat ini menduduki peringkat ke-7 dari 11 klub Liga Primer Malaysia, kompetisi kasta kedua Negeri Jiran.
Kelantan FC diketahui telah mendatangkan pemain asal Indonesia, Natanael Siringoringo.
"Saya menyukai basis suporter PSPS Riau sebagaimana saya menyukai fans TRW Kelantan FC yang ingin klub mereka maju," tuturnya.
"Ini sebuah kebanggaan, sekarang Kelantan dapat bekerja sama dengan PSPS Riau karena mereka dimiliki orang yang sama," tandasnya.
Profil Norizam Tukiman
Lahir 17 April 1981, kekuatan finansia Norizam Tukiman berasal dari banyaknya bisnis yang ia geluti.
Kekuatan finansial pria kelahiran17 April 1981 ini berasal dari beragam bisnis yang ia geluti.
Zamsaham tercatat berkecimpung di banyak bidang seperti bisnis hotel, investasi, dan restoran/kedai makanan.
Ayah enam anak ini sebenarnya secara tidak langsung mulai merambah bidang investasi saham sejak sekolah.
Saat itu, ia mengikuti ayah dan pamannya yang berinvestasi di saham pada tahun 1994 sebelum terjun langsung pada tahun 1999 sebagai investor di Bursa Efek Kuala Lumpur (KLSE) yang sekarang dikenal dengan Bursa Malaysia.
Ia juga menjabat sebagai konsultan investasi di Citibank Berhad dan sebagai pemberi remisier berlisensi di RHB Investment Bank Berhad dari tahun 2003 hingga akhir 2018.
Saat ini menjabat sebagai anggota dewan direksi perusahaan yang terdaftar di pasar saham Bursa Malaysia.
Selain itu, aktif dalam bisnis dengan memegang posisi sebagai dewan direksi di beberapa perseroan terbatas seperti Unclezam Holding Berhad, UZ Food Berhad, UZ Hotel Berhad dan Ancom Berhad.
Ditambah lagi, ia memiliki jaringan bisnis seperti Zamsaham Training & Consultancy, Hotel Zamsaham. dan Fly Asia Wrapping (FAW).
Dia juga anggota asosiasi dari Asosiasi Teknisi Pasar untuk persetujuan Teknisi Pasar Chartered (CMT) yang berbasis di New York, AS.
Norizam memegang Lisensi Konsultan Perwalian Unit yang dikeluarkan oleh Federasi Manajer Perwalian Unit Malaysia (FMUTM) dan sekarang dikenal sebagai Federasi Manajer Investasi Malaysia (FiMM).
Pada tahun 2008 ia dianugerahi Lisensi Dealer Bursa Malaysia Futures Market (FKLI) dan Malaysian Crude Palm Oil Futures (FCPO) setelah lulus tes Modul 14 (Kontrak Berjangka dan Opsi) dan Modul 16 (Aturan Kontrak dan Opsi). Demikian tribunnews. (trb/*)